Protes mahasiswa pro-Palestina tak hanya terjadi di AS. Aksi protes juga terjadi di berbagai belahan dunia, termasuk di London, Inggris. Dilansir dari Anadolu Agency, mahasiswa University College London (UCL) juga mendirikan perkemahan sebagai bentuk solidaritas terhadap warga Palestina di Gaza.
Sekitar selusin tenda telah didirikan di luar gedung utama di Bloomsbury, di mana pintu masuk dibatasi karena hanya mahasiswa yang diperbolehkan memasuki kampus. Anwar, juru bicara UCL Stand for Justice, menyatakan bahwa mereka telah meminta universitas untuk memenuhi tiga tuntutan utama.
’’Kami menuntut divestasi dari perusahaan mana pun yang terlibat dalam genosida yang sedang berlangsung di Gaza, mengutuk kejahatan perang tersebut, dan berjanji untuk membangun kembali universitas-universitas di Gaza, yang semuanya telah hancur,’’ kata pejabat kelompok yang mengorganisasi protes tersebut.
Gelombang demonstrasi mahasiswa pro-Palestina secara global dimulai pada 17 April di Universitas Columbia, New York, AS. Aksi itu menyebar ke berbagai negara Barat lainnya, termasuk Inggris. Aksi pro-Palestina juga dilakukan mahasiswa Institut Ilmu Politik Paris atau lebih dikenal sebagai Sciences Po (Institut d’Études Politiques de Paris).
UNESCO Beri Penghargaan kepada Jurnalis di Gaza
UNESCO Guillermo Cano Prize menganugerahkan Penghargaan Kebebasan Pers Dunia Guillermo Cano tahun 2024 kepada para wartawan Palestina yang meliput konflik di Gaza. Penghargaan bergengsi itu disampaikan di sela-sela Konferensi Kebebasan Pers Dunia di Santiago, Cile, Kamis (2/5) lalu.
’’Di masa kegelapan dan keputusasaan ini, kami ingin menyampaikan pesan solidaritas dan pengakuan yang kuat kepada para jurnalis Palestina yang meliput krisis ini dalam keadaan yang begitu dramatis. Sebagai umat manusia, kita berutang besar atas keberanian dan komitmen mereka terhadap kebebasan berekspresi,’’ ujar Ketua Juri Internasional Mauricio Weibel. (dee/c6/tia)