PANGKALAN BUN – Harga kebutuhan sembilan bahan pokok di beberapa pasar tradisional di Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar) menjelang bulan Ramadan 1443 Hijriah mulai merangkak naik.
Kenaikan terjadi pada beberapa komoditas seperti minyak goreng, gula merah, gula pasir, telur, dan bahan dapur lainnya.
Di tengah sulitnya perekonomian masyarakat, kenaikan tersebut mulai dikeluhkan bukan saja oleh masyarakat tetapi juga para pedagang Pasar Indra Sari dan Palagan Sari, termasuk pedagang sayuran di tepi jalan.
Salah seorang pedagang di Pasar Indra Sari Pangkalan Bun, Mustafa mengeluhkan beberapa komoditas bahan pokok yang dijualnya, seperti telur ayam yang sebelum ini perpiringnya hanya Rp45-50 ribu naik menjadi Rp55 sampai Rp58 ribu perpiringnya.
“Juga diikuti gula yang mencapai Rp15 ribu, tepung juga turut naik dalam sepekan terakhir,” ungkapnya, Kamis (31/3).
Selain itu, harga minyak goreng curah saat ini juga melejit, perliternya sudah mencapai Rp30 ribu. Namun untuk harga minyak goreng di pasaran bervariatif menyesuaikan selera pasar.
Ia menyebut untuk komoditas yang diatur harganya oleh pemerintah sangat sulit untuk turun atau naik, seperti halnya daging sapi yang stabil karena diatur oleh asosiasi.
Keluhan juga disampaikan oleh salah seorang pedagang kue, Astri yang mengaku sulit sekali untuk menyesuaikan kue buatannya dengan kenaikan harga.
“Untuk harga pokok naik terus, sementara kue yang kami produksi tidak mungkin dinaikkan harganya, sementara langkah yang kami ambil untuk menyiasati adalah mengurangi ukurannya,” terangnya.
Ia berharap agar pemerintah dapat segera mengambil langkah untuk menstabilkan harga Bapok dipasaran, terlebih menjelang Ramadan harga-harga akan merangkak naik. (tyo/sla)