PALANGKA RAYA, radarsampit.com – Ketua Dewan Adat Dayak (DAD) Kalimantan Tengah Agustiar Sabran meminta mahasiswa Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta yang menjalani program magang di DAD Kalteng agar serius mempelajari keragaman dan perbedaan budaya di Bumi Tambun Bungai.
Hal itu disampaikan Agustiar dalam pertemuan dengan mahasiswa. Program magang itu merupakan tindak lanjut dari Nota Kesepahaman (MoU) yang disepakati sebelumnya antara DAD Kalteng dan ISI Yogyakarta untuk mempererat kerja sama di bidang seni dan budaya.
”Kalian di sini akan belajar tentang keragaman adat istiadat Dayak, yang nantinya akan memberikan pengetahuan baru mengenai seni dan budaya lokal. Ini merupakan kesempatan yang berharga untuk memperluas wawasan,” kata Agustiar, Rabu (11/9).
Dia menekankan, hasil dari program magang tersebut diharapkan bisa memberikan kontribusi signifikan bagi mahasiswa, khususnya dalam bidang kesenian, serta memperkaya perspektif akademik mereka di Universitas ISI Yogyakarta.
”Kami berharap apa yang kalian pelajari selama magang di DAD Kalteng bisa memberikan kontribusi bagi perkembangan ilmu, terutama di bidang seni. Ini adalah kesempatan untuk belajar langsung dari masyarakat dan budaya lokal,” katanya.
Agustiar menambahkan, melalui kolaborasi itu, diharapkan hubungan antara ISI Yogyakarta dan DAD Kalteng semakin erat, serta dapat menciptakan peluang kerja sama lain di masa depan yang bermanfaat bagi kedua belah pihak dalam mempromosikan seni dan budaya Dayak.
Agustiar juga menilai, kerja sama itu sebagai langkah awal dalam memperluas jaringan DAD Kalteng di luar provinsi. Hal itu membuka peluang bagi DAD untuk bekerja sama dengan lebih banyak lembaga pendidikan dan perguruan tinggi dalam memperkenalkan budaya Dayak ke tingkat nasional dan internasional.
”Bagi kami di DAD, ini adalah awal yang baik untuk membuka diri kepada lembaga-lembaga pendidikan lainnya. Kami siap bekerja sama dengan universitas lain untuk memperkenalkan adat dan budaya Kalteng,” kata Agustiar. (daq/ign)