LONDON – Inggris serasa jadi tuan rumah pada Euro kali ini. Bagaimana tidak. Dari lima laga yang sudah dijalani, empat di antaranya dihelat di Wembley Stadium, London. Alhasil, tim asuhan Gareth Southgate itu tidak terkalahkan.
Mereka meraih tiga kemenangan dan sekali seri di Wembley. Hanya satu laga yang digelar di Stadio Olimpico, Roma, ketika melawan Ukraina pada perempat final (4/7). Itu pun mereka menang 4-0.
Potensi The Three Lions—julukan Inggris—memperpanjang laju unbeaten bisa berlanjut di semifinal atau bahkan final. Sebab, dua fase tersebut semuanya dihelat di Wembley. Hal itu yang membuat Inggris pede bisa menghentikan kejutan Denmark pada semifinal Kamis dini hari (8/7).
”Anda (Denmark, Red) berada di kandang singa dan harus menghadapinya. Tentu saja kami akan memberikan yang terbaik (agar bisa lolos ke final, Red)” sesumbar gelandang serang Inggris Mason Mount seperti dilansir BBC.
Ucapan pemain Chelsea itu memang bukan sekadar psywar. Sebab, kenyataannya, Danish Dynamite–julukan Denmark–memang akan menghadapi Wembley yang berbeda dari babak-babak sebelumnya. Ya, seperti yang sudah dipastikan pekan lalu, khusus mulai semifinal dan final kapasitas penonton yang bisa masuk Wembley bertambah menjadi 60 ribu dan seluruh tiket sudah ludes terjual.
Sebelumnya, pada fase grup, kapasitas maksimal stadion yang berkapasitas 90 kursi itu adalah 22.500. Nominalnya meningkat ketika menghadapi Jerman pada 16 besar (29/6) dengan 45 ribu penonton hadir. Itu semua dilakukan agar Inggris bisa merasakan lagi atmosfer final setelah kali terakhir pada Piala Dunia 1966.
Memang, suporter Denmark tetap bisa hadir. Tetapi, DBU (PSSI-nya Denmark) hanya meminta lima ribu tiket. Sebab, Denmark masuk daftar kuning Inggris terkait pandemi Covid-19. Setiap warga negaranya yang ingin ke Inggris, maka harus menjalani karantina selama sepuluh hari. Artinya, deadline untuk itu adalah pekan lalu. Jadilah DBU hanya menjual jatah tiket mereka kepada warga negara Denmark yang bermukim di Inggris.