Kapolda Pastikan Situasi Terkendali Pasca Demo Rusuh di Perkebunan Sawit

Perintahkan Aparat di Lapangan Profesional dan Humanis

demo rusuh kebun sawit
TURUN LANGSUNG: Kapolda Kalteng Irjen Pol Nanang Avianto dan Danrem 102/Panju Panjung Brigjend TNI Bayu Permana mengecek lokasi demo ricuh di kawasan perkebunan Kabupaten Seruyan, Sabtu (8/7/2023). (POLDA KALTENG UNTUK RADAR SAMPIT)

KUALA PEMBUANG, radarsampit.com – Demo ricuh di areal perkebunan di Kabupaten Seruyan, jadi perhatian serius aparat keamanan. Kapolda Kalteng Irjen Pol Nanang Avianto bersama Komandan Korem 102 Panju Panjung Brigjend TNI Bayu Permana, turun langsung ke lokasi untuk memastikan situasi terkendali, Sabtu (8/7).

Kepala Bidang Humas Polda Kalteng Kombes Pol Erlan Munaji mengatakan, Kapolda dan Danrem mengecek kerusakan aset perusahaan dan kendaraan dinas Polri akibat aksi anarkis massa yang menuntut plasma 20% dari perusahaan sawit tersebut. ”Kapolda melakukan koordinasi dengan seluruh stakeholder untuk penyelesaian masalah yang ada,” ujar Erlan.

Bacaan Lainnya

Konflik di perusahaan perkebunan kelapa sawit PT Bangun Jaya Alam Permai (BJAP) 3 sebelumnya berujung pada perusakan aset. Bahkan, dalam aksi demo yang terjadi sejak 2 Juli lalu itu, mobil dinas Kapolres Seruyan juga ikut rusak.

Dalam arahannya, lanjut Erlan, Kapolda menekankan agar seluruh personel pengamanan melaksanakan tugas dengan profesional dan humanis. Kalau memerlukan tindakan tegas dan terukur, harus sesuai SOP yang berlaku. ”Kapolda akan menyelesaikan permasalahan tersebut sampai tuntas bersama pihak-pihak terkait. Termasuk tokoh masyarakat dan tokoh adat setempat,” katanya.

Baca Juga :  Jalan di Pesisir Sukamara Makin Bagus Mudahkan Pemasaran Hasil Panen

Dia mengimbau semua pihak agar patuh dan taat hukum, serta dapat menjaga iklim investasi di wilayah Kalteng untuk kesejahteraan masyarakat.

Sementara itu, Bayu Permana mengatakan, pengamanan merupakan tugas bersama TNI dan Polri. Oleh karena itu, TNI dan Polri harus tetap menjaga kekompakan dan soliditas. ”Terus berikan pemahaman kepada masyarakat agar menjaga kamtibmas di wilayah Kalimantan Tengah dan terus jaga hubungan baik dengan masyarakat,” katanya.

Terpisah, Ketua YLBHI-Lembaga Bantuan Hukum Palangka Raya Nugroho mengatakan, kejadian di Seruyan merupakan akumulasi kemarahan warga dan wujud kelemahan pemerintah. Peristiwa demikian sering terjadi di Kalteng dan terus berulang.

”Seakan tidak pernah selesai atau memang tidak pernah ada yang mau berkomitmen menyelesaikan persoalan mengenai plasma ini. Secara faktual, kita bisa melihat kondisi seluruh wilayah penjuru Kalimantan Tengah yang telah menjadi samudera sawit,” ujarnya, seraya menambahkan, luasnya sawit dinilai tak memberikan kesejahteraan pada sebagian besar masyarakat sekitarnya.



Pos terkait