SAMPIT – Tim monitoring dari Kementerian Perdagangan (Kemendag) melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke sejumlah swalayan dan agen distributor penyalur minyak goreng di Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur. Di Kalteng, ada dua wilayah yang dikunjungi, yakni Kotim dan Kota Palangka Raya.
Sebanyak lima orang bertugas sebagai Auditor di Inspektorat Jenderal Kemendag. Dua orang melakukan monitoring di Kota Palangka Raya dan tiga lainnya melakukan monitoring ketersediaan dan distribusi minyak goreng di Kotim.
”Kami mendapatkan penugasan dari pemerintah pusat untuk memastikan ketersediaan minyak goreng dan untuk mengetahui jalur distribusinya. Setelah mengunjungi beberapa swalayan dan distributor, kami melihat stok minyak goreng aman dan pengiriman dari produsen berjalan lancar. Harga sudah sesuai dan hanya masalah untuk kemasan premium seperti Bimoli terkendala dari sisi harga dan masih menunggu harga rafaksi (pengurangan) harga barang,” kata Fathoni Ahmad, Ketua Tim Monitoring Wilayah Penugasan Provinsi Kalteng, Selasa (22/2).
Dari hasil pemantauan selama tiga hari, pihaknya tak melihat adanya indikasi penimbunan minyak goreng. Meski demikian, masih ada beberapa swalayan yang mengalami kekosongan stok.
”Selama tiga hari pemantauan ke distributor, tidak ada indikasi terjadinya penimbunan minyak goreng. Hanya memang di beberapa swalayan penjualan minyak goreng masih sangat terbatas. Bahkan ada yang sudah beberapa minggu mengalami kekosongan,” katanya.
Tim monitoring Senin (21/2) lalu mengunjungi sejumlah agen distributor minyak goreng berbagai merek. Dilanjutkan Selasa (22/2), didampingi Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disperdagin) Kotim, melakukan pemantauan ketersediaan minyak goreng di sejumlah swalayan.
Supervisor swalayan, Anik, mengatakan kekosongan penjualan minyak goreng dikarenakan pengiriman yang tidak pasti dan hanya mendapat jatah dengan jumlah terbatas.
”Sekarang kosong, hanya ada minyak goreng kelapa merk Dorang. Sejak akhir Januari stok barang minyak goreng mulai terhambat. Merk Sedaap ada dua kali datang barang, Sabrina dua kali datang, Tropical satu kali datang. Merk Sedaap hanya dapat 50 dus Sabtu kemarin. Sudah dibatasin pembelian maksimal 2 liter, tetap saja 2 jam barang di rak langsung habis,” kata Anik.