Kisah Janda Anak Enam Hidup di Rumah Tak Layak

Rumah Disita Bank, Berdiam di Atas Tanah Orang

janda miskin
PRIHATIN: Camat Sufiansyah bersama Lurah Baamang Barat saat berkunjung ke rumah janda di Jalan Wengga Metropolitan, Kamis (9/5/2024). (ISTIMEWA/RADAR SAMPIT)

Kemiskinan masih membayangi sebagian masyarakat Kabupaten Kotawaringin Timur. Pekerjaan rumah bari pemerintah untuk mengangkat kesejahteraan rakyatnya.

HENY, Sampit | radarsampit.com

Bacaan Lainnya
Gowes

Seorang janda anak enam yang hidup di rumah kayu tak layak huni di Jalan Wengga Metropolitan, Sampit, menjadi perhatian warganet. Kabar di sosial media itu langsung ditindaklanjuti Camat Baamang Sufiansyah yang datang menjenguk bersama Lurah Baamang Barat Arya Agus Wardhana.

Janda bernama Yuliantin (37) itu menempati rumah kayu dengan status pinjam pakai di atas tanah milik pengusaha property, Suprianti Rambat.

Lurah Baamang Barat Arya mengatakan, Yuliantin sebenarnya memiliki rumah di RT 23 RW 2 Jalan Wengga Metropolitan 19 Jalur 12. Namun, bangunan itu disita bank karena tak mampu membayar angsuran kredit.

”Saya, Ketua RT, dan Camat Baamang sudah menyambangi rumah Bu Yuliantin. Lokasinya berada dekat sebelum kantor kelurahan. Kami juga membawa bantuan kebutuhan bahan pokok,” kata Arya, Kamis (9/5).

Baca Juga :  Lima Lowongan CPNS Ini Tak Ada Peminat

Sebelum ramai di media sosial yang memperlihatkan kondisi warga Baamang Barat ini, Yuliantin sejatinya sudah beberapa mendapat bantuan.

”Kami sudah mengetahui kondisi Bu Yuliantin dan sudah beberapa kali menerima bantuan, tapi memang tidak pernah kami publikasikan di medsos. Untuk anaknya juga sudah masuk program bantuan pemenuhan gizi dari Dinkes Kotim yang disalurkan melalui Puskesmas Baamang II,” ujarnya.

Janda asal Blitar itu ditinggal suaminya meninggal dunia. Untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, Yuliantin sehari-hari berjualan di SD Muhammadiyah Sampit.

”Anaknya ada enam dari dua kali pernikahan dan yang ikut sama ibu ini ada empat orang, sedangkan suaminya sudah meninggal dunia. Sekarang sehari-harinya berjualan. Alhamdulillah, dari hasil jualannya cukup memenuhi biaya hidupnya sehari-hari, walaupun dalam kondisi pas-pasan,” ujarnya.

Arya menambahkan, Wakil Bupati Kotim Irawati juga sudah pernah mengunjungi dan melihat kondisi hidup Yuliantin. ”Wabup sudah sempat mengunjungi Bu Yuliantin, ingin membantu membedah rumahnya, tapi tidak bisa karena masih berada di atas tanah orang lain,” ujarnya. (***/ign)



Pos terkait