SAMPIT, RadarSampit.com – Upaya pemberantasan aksi kriminalitas yang kian marak di Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) bakal makin ganas. Pasalnya, Satuan Reserse Kriminal Kepolisian Resor Kotim membentuk tim khusus untuk menekan kejahatan yang kian meresahkan tersebut.
Kasat Reskrim Polres Kotim AKP Gede Agus Putra Atmaja mengatakan, personel yang terbentuk dalam tim khusus akan bertugas menekan dan menindak semua bentuk aksi kejahatan.
”Mengingat kondisi Kotim rawan terjadinya aksi kriminal, kami membentuk tim khusus,” kata Gede, Selasa (19/7).
Gede menuturkan, tim khusus akan disebar untuk bergerak cepat menangani dan menyelidiki tindak kriminal yang belakangan sering terjadi. Dia berharap dengan dibentuknya tim khusus, dapat menekan angka kriminalitas di Kotim. Dengan demikian, masyarakat juga merasa aman.
”Kami terus berupaya agar Kotim tetap aman dan kondusif. Anggota juga sudah diperintahkan mengambil tindakan tegas apabila terjadi gangguan,” katanya.
Satreskrim Polres Kotim sebelumnya mengungkap kasus pencurian kendaraan bermobil. Dalam pengungkapan itu, petugas mengamankan satu tersangka, Joni Sutresno (34).
Namun, saat akan diamankan polisi, tersangka tak gentar saat berhadapan dengan aparat berwajib. Dia mengajak salah satu petugas Sat Reskrim berduel. Karena perbuatannya berpotensi mengancam nyawa petugas, Joni langsung ditembak.
Tersangka telah dijebloskan ke tahanan Polres Kotim. Dalam perkara itu, polisi juga menyita dua unit mobil hasil curian, sepeda motor, serta barang bukti lainnya.
Selain perkara tersebut, kasus pencurian di Kota Sampit juga semakin marak hingga meresahkan warga. Tidak hanya rumah serta permukiman, para pelaku mulai menyasar tempat usaha warga.
Aksi pencurian menyasar tempat usaha itu terjadi di beberapa titik di Kecamatan Baamang. Para pelaku tertangkap kamera CCTV saat melancarkan aksinya.
Rekaman pencurian kemudian disebar di media sosial. Warga berharap agar kejadian itu tidak terulang kembali.
Gede sebelumnya juga mengajak masyarakat untuk ikut membantu menekan aksi kriminal dengan mengaktifkan sistem keamanan lingkungan. ”Dengan adanya sistem keamanan itu, para pelaku pasti tidak akan bisa memiliki ruang untuk melalukan aksinya,” ujar Gede. (sir/ign)
