SAMPIT – Permasalahan sampah yang meluber akibat kerusakan armada pengangkut sampah berpotensi terus berulang di kemudian hari. Pasalnya, fasilitas yang ada untuk menangani masalah sampah di Kota Sampit masih terbatas. Apabila ada armada yang rusak, pengangkutan bakal terganggu.
Kondisi demikian tergambar jelas ketika tiga unit armada pengangkut sampah rusak berat. Ketiganya harus masuk bengkel dan masih dalam proses perbaikan. Akibatnya, sampah di sejumlah depo menumpuk hingga keluar pagar. Bahkan ada yang meluber nyaris sampai ke tepian jalan.
Seperti yang terjadi di Depo Sampah Sehati 4 dan Depo Sehati 2 Jalan Sampurna, Kecamatan Baamang, sampah menumpuk berhari-hari. Hal tersebut jadi keluhan masyarakat setempat.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kotim Machmoer melalui Kepala Bidang Pengelolaan Sampah dan Limbah Bahan Berbahaya Beracun DLH Kotim Gatot Ismutarto mengatakan, DLH Kotim memiliki delapan unit dump truk dan 3 amrol. Namun, tiga unit truk mengalami kerusakan.
”Dari delapan unit dump truk, lima unit beroperasi dan tiga unit mengalami kerusakan cukup parah. Ketiga-tiganya perlu turun mesin untuk dilakukan perbaikan,” kata Gatot, Minggu (27/3).
Gatot mengungkapkan, kerusakan terjadi sekitar dua minggu lalu. Awalnya hanya satu truk, namun diikuti truk lainnya. Untuk sementara pihaknya maksimalkan satu truk cadangan yang baknya lebih kecil, sehingga tidak bisa mengangkut semua sampah di depo.
”Ditambah lagi sampah yang dibuang ke depo oleh masyarakat selalu bertambah setiap saat, sehingga sampah sampai meluber,” ujarnya.
Menurut Gatot, petugas pengangkut sampah di tiga regu tetap bekerja seperti biasa menggunakan truk milik pihak ketiga. ”Saat ini sudah bisa mengangkut sampah seperti biasa. Mudah-mudahan tiga truk yang masih dalam perbaikan bisa selesai secepatnya,” katanya.
Gatot mengakui armada pengangkut sampah masih kurang untuk mencakup wilayah Kota Sampit, sehingga perlu penambahan. Di sisi lain, DLH telah membangun delapan depo dengan total 77 petugas angkut sampah, termasuk sopir.