Momok Mematikan dari Jalanan, Kecelakaan Lalu Lintas Renggut Banyak Nyawa

ilustrasi kecelakaan
Ilustrasi Kecelakaan

SAMPIT, radarsampit.com Kecelakaan lalu lintas masih menjadi momok sepanjang 2022. Sejumlah daerah di Kalteng mencatat angka kecelakaan yang cukup tinggi. Sebagian besar insiden yang sampai merenggut nyawa itu terjadi karena abai terhadap peraturan dan keselamatan berkendara di jalanan.

Di Kabupaten Kotawaringin Timur, Polres Kotim mencatat angka kecelakaan yang meningkat. Sampai Desember 2022, kecelakaan mencapai 143 kasus, meningkat 53 kasus dibanding 2021 yang berjumlah 90 kasus. Sebanyak 102 kasus atau 71 persen telah diselesaikan dan pada 2021 sebanyak 47 kasus atau 52 persen diselesaikan.

Bacaan Lainnya

Dari kecelakaan tersebut, sebanyak 68 nyawa melayang, lebih banyak dibanding 2021 yang sebanyak 54 korban meninggal. Untuk korban luka berat pada 2022 sebanyak 1 orang dan luka ringan sebanyak 178 orang, sementara pada 2021 sebanyak 85 korban luka ringan.

Baca Juga :  Pemkab Kotim Kerahkan Tim Cek Lokasi Penggusuran Kebun Rakyat di Luwuk Bunter

Hal tersebut disampaikan Kapolres Kotim AKBP Sarpani melalui Kabag Ops Polres Kotim Kompol Saiful Bahri dalam rapat evaluasi akhir tahun 2022 yang digelar di aula Rujab Bupati Kotim, Kamis (29/12) lalu. Total kerugian akibat laka lantas 2022 mencapai Rp478.300.000, lebih besar dibanding 2021 yang sebanyak Rp211.850.000.

”Data yang dipaparkan belum termasuk sepuluh korban kasus tabrak lari. Jumlah ini meningkat dibandingkan tahun 2021 yang berjumlah delapan kasus tabrak lari,” ujarnya.

Menurut analisa Polres Kotim, berdasarkan lokasi kasus terjadinya laka lantas, ada lima lokasi rawan kecelakaan. Paling banyak terjadi di Jalan Tjilik Riwut sebanyak 36 kasus, Jalan HM Arsyad 29 kasus, jalan poros Parenggean – Antang Kalang Kotim sebanyak 14 kasus, dan jalan dalam kota 33 kasus. Totalnya 143 kasus sepanjang 2022.

”Ada beberapa faktor penyebab laka lantas. Bisa dikarenakan kendaraan yang kurang layak, faktor cuaca yang mengakibatkan jalanan licin, faktor karena pengaruh alkohol atau memaksakan berkendara saat mengantuk, kurangnya rambu lalu lintas, dan minimnya penerangan jalan umum di sejumlah jalan. Terutama di Jalan Jenderal Sudirman dan beberapa jalan dalam kota,” ujarnya.



Pos terkait