Oh…!!! Ternyata Ini Penyebab Naiknya Harga Daging Ayam di Sampit

1. open utama ayam
KIAN MAHAL:  Lapak pedagang ayam potong di pasar tradisional Jalan MT Haryono belum ramai dikunjungi pembeli, Rabu (31/5) sore. (Heny/Radar Sampit)

SAMPIT, radarsampit.com – Gejolak harga daging ayam di pasaran dalam beberapa hari belakangan dinilai sebagai imbas banyaknya ternak ayam yang mati kepanasan. Suhu udara yang tinggi membuat hewan tersebut tak mampu bertahan. Akibatnya, pasokan ke pedagang macet hingga akhirnya harga melejit.

”Harga terpaksa dinaikkan. Stok ayam kosong, ayam banyak yang mati karena kepanasan,” kata Tahir, pedagang ayam di Pasar Tradisional Jalan MT Haryono, Rabu (31/5/2023).

Bacaan Lainnya

Banyaknya ayam yang mati juga dirasakan dampaknya di sejumlah kabupaten di wilayah Kalimantan Tengah (Kalteng). Pasalnya, sebagian besar ayam potong yang dijual, termasuk di Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), dipasok dari peternak ayam asal Kota Batulicin, Kabupaten Tanah Bumbu, Provinsi Kalimantan Selatan.

Berdasarkan data BMKG Kotim, suhu udara berkisar antara 28-33 derajat celcius. Per 31 Mei 2023, suhu mencapai 30,6 derajat celcius dengan tingkat kelembaban 69 persen. Bulan ini, cuaca di Indonesia memasuki musim kemarau yang dimulai April 2023. Puncak kemarau diperkirakan Juli-Agustus 2023.

Suhu udara itu dinilai jadi biang keladi pasokan dan harga ayam belakangan ini tak stabil. Kenaikan harga sudah terjadi selama sepekan terakhir. Harga ayam potong naik bertahap, mulai dari Rp38 ribu per kg, Rp 42 ribu, Rp 45 ribu, hingga mencapai Rp 50 ribu per kg.

Baca Juga :  DPKP Kotim Mulai Pemeriksaan Antemortem Hewan Kurban

”Dalam seminggu ini harga ayam terus naik. Dua hari yang lalu tembus Rp55 ribu per kg, sekarang turun jadi Rp50 ribu per kg. Penjualan ayam di Pangkalan Bun saya dengar dari kawan sesama pedagang ayam sempat mencapai Rp70 ribu per kg,” kata Tahir.

Naiknya harga ayam kali ini benar-benar dirasakan pengaruhnya terhadap penjualan. Saat harga normal, Tahir mampu menjual 150 ekor per hari, kini turun hanya 100 ekor. ”Harga (ayam) naik, pembelinya berkurang. Stok ayam terbatas, ayam potong lokal saja kosong. Pedagang pasar rata-rata memasok ayam dari Banjarmasin. Makanya harga sesama pedagang ayam rata-rata di kisaran Rp48-50 ribu per kg,” ujarnya.

Iswatun Hasanah, pedagang ayam lainnya mengatakan, penjualan ayam mengalami penurunan pembeli sejak harga ayam naik. ”Biasanya laku 300 ekor per hari, selama harga ayam naik, laku terjual sekitar 150 ekor. Pembelinya juga pikir-pikir mau membeli saat harga mahal. Langganan juga mengurangi belanja ayam dibandingkan saat harga normal,” ujarnya.



Pos terkait