Sengkarut penyaluran gas elpiji 3 kilogram yang disubsidi pemerintah di Kabupaten Kotawaringin Timur seolah tak berujung. Alih-alih masalahnya selesai, pelanggaran justru kian marak dan dilakukan terang-terangan.
HENY-RADO, radarsampit,com, Sampit
Pelanggaran penyaluran elpiji subsidi di Kota Sampit seolah bebas dari penindakan. Pantauan Radar Sampit dalam sepekan terakhir, masih banyak pangkalan yang menjual elpiji subsidi melebihi harga eceran tertinggi (HET).
Parahnya, warung eceran yang sudah jelas dilarang memperjualbelikan elpiji subsidi nekat menjual harga dua kali lipat dari harga di pangkalan. Harga dipatok mencekik demi mendapatkan cuan subsidi lebih besar.
Pantauan Radar Sampit, sejumlah warung eceran di Kota Sampit rata-rata menjual gas elpiji 3 kg dari harga Rp 35 ribu, Rp 38 ribu, Rp 40 ribu, Rp 45 ribu. Bahkan, ada yang menjual di harga Rp 48 ribu per tabung.
Ketimpangan harga yang jauh dari HET itu jadi keresahan masyarakat. Tak hanya persoalan harga yang mahal, elpiji subsidi juga sulit ditemukan. Bahkan, di tingkat pangkalan resmi barang kerap kosong dan cepat habis dalam hitungan hari.
Catatan Radar Sampit Pemkab Kotim telah menetapkan HET elpiji subsidi di tingkat pangkalan sebesar Rp 22 ribu. Ketentuan tersebut diatur berdasarkan Surat Keputusan Bupati Kotim Nomor 188.45/a92/Huk-SDA/2022.
Penetapan itu dilakukan setelah ada keluhan pedagang pangkalan yang menyebut tak sesuainya HET dengan biaya operasional hingga bongkar muat. HET sebelumnya di tingkat pangkalan sebesar Rp 18.500 per tabung dan agen sebesar Rp 15.250 per tabung.
Kendati demikian, dalam empat tahun terakhir, jarang ditemukan pedagang pangkalan yang menjual sesuai HET. Sebelum penyesuaian HET terbaru, kebanyakan pangkalan menjual di kisaran Rp 22 ribu – Rp 25 ribu per tabung.
Dalam setahun terakhir, harga elpiji di tingkat pangkalan semakin tak masuk akal. Ada yang menjual Rp 25 ribu – Rp 30 ribu per tabung. Di warung eceran, harga elpiji subsidi dijual Rp 35 ribu – Rp 40 ribu per tabung. Hanya dengan menjual gas elpiji subsidi 3 kg, pedagang eceran dapat meraup keuntungan mulai dari Rp 2.000 – Rp 10.000 per tabung.