Pembangunan Jembatan Cable Stayed  Tunggu Rekomendasi KKJTJ

5 open
INFRASTRUKTUR: Kondisi Jembatan Sungai Arut saat ini. Sering kali dua truk tidak bisa melintas saat berpapasan di tengah jembatan.

PANGKALAN BUN, radarsampit.com – Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Kotawaringin Barat memastikan pembangunan jembatan cable stayed yang melintas di atas Sungai Arut akan dilanjutkan. Hingga saat ini pemkab masih menunggu rekomendasi dari Komisi Keamanan Jembatan dan Terowongan Jalan (KKJTJ) Kementerian PUPR RI.

Kepala Dinas PUPR Kobar Muhammad Hasyim Muallim menjelaskan, kajian itu telah dilakukan sejak Oktober 2022 silam. Dalam kelaikan desain, ada 18 poin yang harus dipenuhi.

Bacaan Lainnya
Gowes

“Karena yang akan dibangun ini jenis cable stayed, sehingga banyak yang harus kita penuhi agar mendapatkan rekomendasi dari KKJTJ atas disain cable stayed itu, kita belajar dari daerah lain yang telah membangun jembatan cable stayed Itu, seperti Samarinda, yang sempat putus kabelnya, maka untuk mendapatkan rekomendasi itu sangat ketat dan harus dipenuhi 18 poin itu,” bebernya, Selasa(25/7).

Pembangunan jembatan cable stayed telah dimulai pada tahun 2015, dengan anggaran yang telah digunakan sampai dengan tahun 2021 sebesar Rp 36 miliar, sedangkan untuk menyelesaikan jembatan itu membutuhkan Rp 125 miliar.

Baca Juga :  Tim Rescue sampai Masuk Kolong untuk Evakuasi King Kobra

Menurutnya pembangunan jembatan cable stayed akan dikerjakan oleh Provinsi Kalimantan Tengah, dan setelah dilakukan rapat di Palangka Raya, untuk melanjutkan pembangunan jembatan tersebut, provinsi akan menganggarkan Rp 50 miliar.

“Kuncinya saat ini untuk kelanjutan pembangunan jembatan cable stayed masih menunggu hasil sidang KKJTJ terhadap disain yang diajukan,” tuturnya.

Jembatan yang ada saat ini type C, maka akan dibangun jembatan dengan type B. Sebab saat ini penggunaannya bukan saja untuk keperluan antarkecamatan atau kabupaten, melainkan antarprovinsi.

“Saat ini kondisi jembatan yang melintang di atas Sungai Arut tersebut sudah sangat mendesak harus diganti, mengingat mobilitas sudah sangat tinggi,” Ujar Hasyim.

Menurut Hasyim, site visit konstruksi jembatan Sungai Arut dilakukan pada Oktober tahun lalu.  Kegiatan pengujian ini dilakukan untuk memastikan kelaikan elemen jembatan yang telah terbangun agar aman dalam proses pembangunan tahapan selanjutnya. Jembatan ini akan dibangun dengan rencana panjang 190 meter membentang di atas Sungai Arut. Jembatan ini nantinya bakal menjadi ikon baru Kotawaringin Barat. (sam/yit)



Pos terkait