Puluhan Juta PAD Wisata Mulai Masuk Kas Daerah

tempat wisata kobar dibuka kembali
KUNJUNGAN WISATA: Pengunjung wisata saat berada di kawasan Pantai Kubu, Kecamatan Kumai

PANGKALAN BUN –Ribuan orang telah mengunjungi  kawasan wisata pesisir terpadu Pantai Kubu, Bogam dan Keraya (Bugam Raya) di Kecamatan Kumai sejak dibuka dengan pembatasan beberapa waktu lalu.

Pengunjung yang datang tersebar di beberapa spot wisata yang dikelola oleh pemerintah daerah maupun oleh masyarakat setempat, terutama di Pantai Tanjung Penghujan, Keraya hingga ke Sabuai.

Meski demikian, jumlah pengunjung yang masuk ke kawasan wisata Bugam Raya masih dibatasi sebanyak 25 persen dari total kapasitas daya tampung pengunjung dari kondisi normal.

Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Kotawaringin Barat Wahyudi melalui Kasi Tata Kelola Destinasi Wisata, Bellyzen mengatakan, berdasarkan data yang diterima, jumlah kunjungan wisatawan yang datang ke Bugam Raya sejak 1 September 2021 hingga Minggu 26 September 2021 berjumlah 6.824 orang. “Untuk jumlah kendaraan roda dua berjumlah 894 unit dan roda 4 berjumlah 1.495 unit,” ungkapnya.

Meski kondisi belum sepenuhnya pulih, namun setelah dibukanya kembali sektor pariwisata sudah bisa memberikan kontribusi terhadap pendapatan asli daerah. Menurutnya, dari ribuan pengunjung dan unit kendaraan yang masuk kawasan wisata, realisasi PAD yang berhasil diraup mencapai Rp48.174.000. Disebutkannya, pengunjung yang akan memasuki kawasan wisata dilakukan pengawasan ketat terhadap penerapan protokol kesehatan di pintu masuk pantai.

Baca Juga :  Pentingnya Pengetahuan Tentang Keamanan Pangan

Meski demikian, masih ada pengunjung yang sudah masuk kawasan pantai ditemukan melakukan pelanggaran protokol kesehatan dan diberikan teguran oleh Satgas Covid-19 dan diberikan masker. “Hasil pantauan di lapangan ada beberapa pelanggaran terkait penggunaan masker, yang kemudian kita berikan masker secara gratis,” ungkapnya.

Untuk diketahui, dibukanya kembali wisata pesisir terpadu telah membawa dampak ekonomi bagi pelaku wisata, terutama pelaku UMKM di kawasan wisata setempat. Salah satunya adalah Murniyati yang mengaku bahwa roda perekonomian di kawasan wisata telah hidup kembali, meskipun pendapatan perharinya tidak seramai sebelum pandemi Covid-19.



Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *