PALANGKA RAYA, radarsampit.com – Kian seringnya satwa liar, terutama ular mendatangi rumah warga, disinyalir akibat rusaknya rantai makanan pada ekosistem hewan tersebut. Selain mengusik ketenangan masyarakat, hal tersebut juga berpotensi membahayakan keselamatan, mengingat satwa yang masuk tergolong berbahaya.
Kasus masuknya ular piton ke kediaman warga terjadi di Jalan G Obos 9, Palangka Raya, Selasa (18/6). Hewan melata sepanjang satu meter lebih itu masuk rumah milik Diarto, warga setempat.
”Kami kembali lakukan evakuasi satu ekor ular piton. Nantinya ular itu akan dilepasliarkan ke habitat dan jauh dari permukiman masyarakat. Ular masuk ke rumah karena mencari makanan. Karena ekosistem sudah rusak, sumber makanan menipis, makanya masuk rumah mencari tikus,” kata Komandan Rescue Damkar Kota Palangka Raya Sucipto.
Sucipto menuturkan, perlu waktu sekitar 45 menit mengevakuasi ular. Penanganan hewan itu tergolong berbahaya, sehingga warga jangan sekali-kali bertindak sendirian. Petugas Damkar yang terlatih dan memiliki peralatan khusus bisa dihubungi untuk proses evakuasi satwa tersebut.
”Kami selalu siap sedia 24 jam. Semua layanan penyelamatan dan pemadaman kebakaran gratis, tanpa dipungut biaya,” katanya.
Dia menambahkan, ular piton ini tidak berbisa dan tidak membunuh mangsa dengan gigitan. Namun, ular itu membuat mangsanya lemas dengan cara melingkari korban dan meremas ototnya dengan kuat untuk membatasi aliran darah sebelum menelannya.
”Dalam hitungan detik ia akan melilit kuat ke seluruh tubuh, memutus sirkulasi darah ke otak, menutup saluran udara, dan mencegah dada mengembang. Makanya hati-hati. Saya ingatkan selalu jaga lingkungan dan menjaga ekosistem alam,” katanya. (daq/ign)