Ratusan Mahasiswa STIE Sampit Terjun ke Masyarakat

Mahasiswa STIE Sampit Terjun ke Masyarakat
Ketua STIE Sampit Thamrin Noor menyematkan topi kepada perwakilan peserta tanda dimulainya KKN 2022.

SAMPIT- Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Sampit kembali melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN). Sebanyak 128 mahasiswa mengikuti agenda wajib kampus biru ini. KKN ini merupakan ajang pembuktian bagi mahasiswa untuk menerapkan ilmu yang selama ini didapat selama perkuliahan.

Ketua Pelaksana KKN Tahun 2022 STIE Sampit, Ahmad Rudini mengungkapkan kegiatan ini merupakan salah satu  langkah bagi mahasiswa untuk dibentuk sebagai insan intelektual. Selain itu juga untuk mendukung program pemerintah menjadikan sumber daya manusia Indonesia yang unggul.

”Mahasiswa diarahkan memberikan pengabdian tak hanya kepada kampus namun juga masyarakat dan pelaku usaha. Karena ilmu manajemen ini bisa diterapkan ke semua aspek,” ujar Rudini, Rabu (11/1).

KKN ini merupakan salah satu syarat wajib yang harus ditempuh mahasiswa semester akhir agar bisa lulus. KKN STIE Sampit dibagi dua yakni dilaksanakan di lingkungan kampus dan langsung terjun ke masyarakat.

“Selama sebulan ini mereka mengabdikan diri di lingkungan kampus. Selanjutnya dua bulan ke depan mereka terjun ke masyarakat baik itu ke perkantoran desa atau kelurahan ataupun ke pelaku usaha,” jelasnya.

Kendati demikian mahasiswa tak langsung dilepas, namun didampingi oleh dosen. Masing-masing kelompok didampingi satu orang dosen. Dalam KKN kali ini ada 12 kelompok, dan akan disebar di sejumlah desa dan kelurahan di Kotim.

Baca Juga :  Silaturahmi Sambil Berbagi, Super Friends dan Bold Riders Sampit Bagikan Kurban ke Warga Pinggiran Sungai

Sementara itu, Ketua STIE Sampit Thamrin Noor mengingatkan kepada mahasiswa agar menjaga perilaku saat mengabdi kepada masyarakat. Dirinya ingin STIE Sampit tak hanya melahirkan mahasiswa yang memiliki kemampuan akademik mumpuni, melainkan juga punya moral yang baik dalam masyarakat.

”Lulusan STIE Sampit bakal menjadi seorang intelektual dan cendekiawan. Mau jadi sarjana harus diuji tidak ada yang tidak. Ini memerlukan pengorbanan, pengabdian, tekad dan semangat. Jangan sampai nanti jadi sarjana tidak mengerti,” kata Thamrin.

Menurutnya, STIE Sampit di mata masyarakat merupakan salah satu kampus terbaik. Demikian halnya dengan mahasiswanya. Dia pun bertekad agar hal ini tetap dipertahankan. Sehingga STIE Sampit mampu terus menjadi perguruan tinggi terbaik di Bumi Habaring Hurung ini. “Satu lulusan baik maka STIE Sampit akan terang benderang, begitu juga satu orang saja berbuat tak baik maka STIE Sampit akan tenggelam,” ujar Thamrin.



Pos terkait