Rencanakan Tes DNA untuk Pastikan Identitas Bayi Terbuang

bayi terbuang
MENJENGUK:  Wabup Kotim Irawati didampingi Kabid Pelayanan Medik RSUD dr Murjani Sampit Yulia Nofiany menjenguk balita yang diduga dibuang di semak belukar dekat SPBU Jalan Ir Soekarno, Kamis (2/11/2023). (ISTIMEWA/RADAR SAMPIT)

SAMPIT, radarsampit.com – Balita perempuan yang ditemukan warga di semak belukar Jalan Ir Soekarno, Sampit, Rabu (1/11/2023) lalu, masih terkulai lemas di RSUD dr Murjani Sampit. Tubuhnya kurus kering. Bahkan, ada flek pada parunya. Pemkab Kotim memberikan perhatian serius pada kasus itu.

Hingga hari kedua, Kamis (2/11/2023), balita yang diperkirakan berusia 2-3 tahun itu hanya memiliki bobot 7,8 kg. Tulang kaki dan tangannya begitu terlihat kurus bagaikan terbalut kulit tanpa daging. Tubuhnya yang kurus membuat ranjang rumah sakit terlihat begitu besar baginya. Di setiap sisi ranjang, terpajang sejumlah boneka pemberian orang yang prihatin padanya.

Bacaan Lainnya

Wakil Bupati Kotim Irawati kembali menjenguk balita malang itu. Selain itu, juga bertemu dan berbincang dengan seorang perempuan yang mengaku adik sepupu dari orang tua yang mengaku kehilangan anak 2021 lalu di Desa Sebabi, Kecamatan Telawang.

Dari informasi kepolisian yang bertugas menangani kasus kehilangan anak dua tahun lalu itu, Irawati mengatakan, pihak kepolisian telah menyelidiki keberadaan anak yang saat itu hilang membawa ponsel.

Baca Juga :  Pemkot Palangka Raya Dalami Dugaan Pungli Retribusi Parkir

”Diselidiki sinyalnya ditemukan di Baamang, kemudian sinyal itu balik lagi ke Penyang sekitar 200 meter dari rumahnya. Arahnya sinyal itu menuju hutan dan sungai. Kepolisian juga sudah melakukan pencarian ke darat dan sungai, tetapi tetap tidak ditemukan, sehingga kasus itu dinyatakan anak hilang,” katanya.

Meski demikian, Irawati menegaskan, apabila dilakukan tes DNA terhadap balita yang ditemukan di semak belukar tersebut, otomatis anak bisa diserahkan melalui proses dan tahapan. ”Mungkin perlu menyinkronkan data laporan kehilangan anak dari data kepolisian untuk menguji kebenaran data dan fakta yang terjadi,” ujarnya.

Kepala Bidang Pelayanan Medik RSUD dr Murjani Sampit Yulia Nofiany mengatakan, tenaga kesehatan di rumah sakit belum dapat memastikan usia balita, namun diperkirakan usianya 2 atau 3 tahun.

”Dokter yang bertugas melakukan pemeriksaan gigi dan bonex untuk menentukan rentang usianya, supaya dokter penanggung jawab pelayanan dapat memberikan pengobatan yang tepat apakah anak mengalami mal nutrisi atau stunting,” kata Yulia saat mendampingi Irawati menjenguk balita tersebut di Ruang Isolasi-Ruang Asoka RSUD dr Murjani Sampit.



Pos terkait