RSUD dr Murjani Sampit Tangani 86 Atlet Cedera Selama Gelaran Porprov Kalteng

rsud murjani
PENANGANAN: Dokter dan perawat RSUD dr Murjani Sampit menangani peserta Porprov Kalteng 2023 yang mengalami cedera rahang dan dirujuk ke IGD, belum lama ini. (ISTIMEWA/RADAR SAMPIT)

SAMPIT, radarsampitcom – Selama sebelas hari pelaksanaan Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Kalimantan Tengah digelar pada 26 Juli-5 Agustus 2023, Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Murjani Sampit telah menangani 86 pasien atlet yang cedera saat bertanding.

Atlet yang dirujuk ke RSUD dr Murjani Sampit mengalami kasus penyakit sesak napas, dislokasi siku, trauma leher, trauma pada rahang, dislokasi humerus, dislokasi jari kelingking, dislokasi shoulder, perdarahan mulut, epistasis benturan hidung, strain otot, rahang lepas dan luka sobek pada lutut.

Bacaan Lainnya

”Dari 86 atlet yang dirujuk ke rumah sakit, ada 62 yang masuk IGD, 2 atlet cidera ditangani dokter spesialis orthopedi, 1 atlet ditangani dokter spesialis THT, 16 atlet ditangani dokter rehabilitasi medik dan dua atlet ditangani dua dokter gigi,” kata Anggun Iman Hernawan Sp Okupasi, Koordinator Lapangan Bagian RSUD dr Murjani Sampit yang tergabung dalam Timkes Porprov 2023, Senin (7/8).

Baca Juga :  Rumah Sakit Tetap Buka selama Lebaran

Dari banyaknya atlet yang dirujuk ke rumah sakit, hanya ada 4 atlet yang dirawat karena lepas sendi bahu, lepas sendi siku, lepas sendi jari kelingking tangan, dan hernia.

”Semua kasusnya disebabkan karena cedera olahraga. Pasien yang dirawat paling lama dua hari, setelah itu diperbolehkan pulang ke penginapannya, karena bukan kasus cedera berat, sehingga pemulihan kesehatan lebih cepat,” katanya.

Dalam penanganan pelayanan kesehatan atlet peserta Porprov 2023, RSUD dr Murjani Sampit menyediakan ruang rawat inap di Ruang Bougenville lantai 2 yang dikhususkan untuk penanganan atlet yang mengalami kasus cedera.

”Ada banyak atlet yang dirujuk ke rumah sakit, tetapi hanya kasus ringan hingga sedang, seperti kram otot, pegal-pegal, kaki terkilir dan dislokasi atau lepas sendi, sehingga perawatan tidak membutuhkan waktu lama, namun tetap didukung pengobatan untuk meredakan rasa sakit dan mempercepat pemulihan kesehatannya,” katanya. (hgn/ign)



Pos terkait