RSUD Jaraga Sesameh Menunggak Rp 13,3 Miliar  

RSUD Jaraga Sesameh
SEPI: Salah satu sudut lingkungan pekarangan di dalam RSJS Jaraga Sesameh Buntok, yang terjaga kebersihannya.(net)

BUNTOK– RSUD Jaraga Sasameh (RSJS) Buntok, Kabupaten Barito Selatan (Barsel) sejauh ini memiliki tagihan utang yang belum terbayar, dengan nilai mencapai Rp 13,3 Miliar. Masalah tersebut terungkap dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) antara anggota DPRD setempat dengan Dinas Kesehatan serta pihak rumah sakit. DPRD Barsel akan mengambil sikap setelah selesaikan audit dari inspektorat setempat.

Seperti dilontarkan Ketua Komisi II DPRD Barsel Zainal Khairuddin  saat mendampingi Ketua I DPRD Barsel,  Moch. Yusuf  yang memimpin rapat dengar pendapat (RDP) dengan Dinas Kesehatan (Dinkes)  Barsel dan pihak RSJS, Selasa (9/3) lalu. Masalah itu juga banyak dipertanyakan dalam RDP tersebut.

Bacaan Lainnya

”Karena RSJS adalah milik daerah, maka beban dan masalah apapun yang di hadapi oleh RSJS adalah tanggung jawab semua pihak termasuk DPRD. Dan untuk sikap dan keputusan dewan ditentukan setelah adanya laporan hasil pemeriksaan oleh Inspektorat,” ujar Politikus PPP ini.

Baca Juga :  Segini Dana Yang Disiapkan untuk THR ASN di Kotim

Dilanjutkannya,  apabila nantinya memang ditemukan pelanggaran hukum dalam proses utang piutang, maka dewan akan menyerahkan masalah tersebut pada proses hukum yang berlaku.

”Apakah utang itu menyangkut urusan pribadi, atau (untuk kepentingan) Rumah Sakit. Kalau itu untuk RS, kami komisi III siap membantu, karena itu untuk kepentingan pelayanan orang banyak. Tapi kalau itu untuk pribadi, suka tidak suka kita harus menempuh jalur hukum,” tegas Zainal.

Dibeberkannya, permasalahan utang piutang ini, terkuak setelah adanya pertanyaan yang disampaikan oleh pihaknya di DPRD terkait adanya laporan penagihan utang oleh pihak ketiga,  salah satunya dari PT.Planet Medika kepada RSJS,  sebesar Rp 497 juta lebih.

“Kalau total untuk RSJS tadi, ada utang kurang lebih Rp 13 Miliar, termasuk dengan vendor Planet Medika dan lain sebagainya,” ujar Zainal.

Sementara itu, dalam RDP tersebut Direktur RSJS dr Norman Wahyu menyatakan, saat ini pihaknya tengah berusaha melakukan pembenahan pengelolaan rumah sakit tersebut. Menurutnya utang tersebut sudah ada sejak sebelum dirinya menjabat direktur RSJS.



Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *