Saat Wakil Rakyat Menyambangi Perusahaan Besar di Kotim

Karier Pekerja Lokal Sulit Berkembang, Pemenuhan Tenaga Kerja Sesuai Aturan

pekerja boks
KUNJUNGAN: Rombongan anggota DPRD Kotim saat mengunjungi pelabuhan bulking milik Wilmar Nabati di Pelabuhan Bagendang untuk meninjau pelaksanaan K3.

Pekerja lokal di sektor perusahaan besar di Kabupaten Kotawaringin Timur sulit berkembang. Salah satu tantangan yang dihadapi, penyesuaian budaya kerja dan kemampuan akademik yang masih rendah.

RADO, Sampit | radarsampit.com

Bacaan Lainnya

Penyesuaian budaya kerja dan kemampuan akademik menjadi hambatan putra-putri daerah bisa bersaing dan menguasai jabatan penting di sektor swasta.

Hal tersebut terungkap saat kunjungan DPRD Kotim bersama sejumlah instansi ke beberapa perusahaan besar di Kotim, kemarin.

”Masih ada tenaga kerja lokal kita kurang mau meningkatkan kemampuan diri. Bahkan, lebih ekstrim, ada yang mengatakan dia tidak perlu meningkatkan SDM, karena ini adalah tanah milik keluarganya. Tempat berdirinya badan usaha itu,” kata Ketua Komisi III DPRD Kotim, Dadang H Syamsu.

Salah satu perwakilan dari Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi setempat mendorong dunia usaha melakukan penguatan terhadap SDM karyawannya. Terutama bagi masyarakat lokal, sehingga pemberdayaan tenaga kerja lokal tidak hanya berimplikasi ke penyerapan tenaga kerja, tetapi juga mendapatkan posisi strategis di perusahaan.

Baca Juga :  Audit Perkebunan di Kotim, Tim Gabungan Diharapkan Ungkap Perusahaan Sawit tanpa HGU

Saat meninjau pelaksanaan K3 di pelabuhan bulking milik Wilmar Nabati di Pelabuhan Bagendang, Kecamatan Mentaya Hilir Utara, Komisi III juga melihat pelaksanaan bulan K3 yang dirangkai dengan pemeriksaan kesehatan terhadap pekerja. Di perusahaan itu mereka mendapati tenaga kerja lokal telah diberdayakan sekitar 60 persen sesuai aturan daerah.

Human Resource Development Wilmar Nabati wilayah Bagendang David Hamzah mengatakan, pihaknya berkomitmen memberdayakan tebnaga kerja lokal.

”Kami sudah merekrut dan memberdayakan tenaga kerja lokal di atas 60 persen dan yang bekerja di pelabuhan ini ada sekitar 50 orang. Mereka adalah warga yang tinggal di sekitar pelabuhan,” kata David.

Meski begitu, pihaknya hanya menerima tenaga kerja dari diploma dan sarjana. Hal ini untuk memudahkan peningkatan jenjang karier pekerja.

”Kami berharap ke depannya tenaga kerja lokal dengan pendidikan di atas SMA yang dapat kami rekrut,” katanya. (***/ign)



Pos terkait