SAMPIT, radarsampit.com – Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) bekerja sama dengan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kotawaringin Timur (Kotim), kembali menggelar pasar murah dan pasar penyeimbang di Taman Kota Sampit, Minggu (18/9). Hal itu sebagai upaya menekan inflasi.
Pembukaan kegiatan pasar murah dan pasar penyeimbang yang dilaksanakan serentak di kabupaten/kota se-Kalteng itu dipimpin Gubernur Kalteng Sugianto Sabran secara virtual. Disaksikan jajaran pejabat pada masing-masing daerah.
Di Kotim, acara pembukaan dihadiri Sekretaris Daerah (Sekda) Kotim Fajrurrahman, Asisten II Setda Kotim Alang Arianto, Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disperdagin) Kotim Zulhaidir, Kepala Dinas Pertanian Sepnita, Kepala Dinas Perikanan Ahmad Sarwo Oboi, dan sejumlah pejabat lainnya.
”Alhamdulillah, kembali digelar pasar murah sekaligus pasar penyeimbang kerja sama Pemprov Kalteng dan Pemkab Kotim. Kami bersyukur hadirnya pasar murah ini mendapat antusiasme masyarakat yang cukup tinggi. Semoga hadirnya pasar murah bisa membantu meringankan beban ekonomi masyarakat,” kata Fajrurrahman.
Tingginya antusiasme masyarakat terhadap kegiatan itu, membuat sebagian besar bahan pokok yang disediakan pada pasar murah habis terjual dalam waktu sekitar satu jam.
Pemerintah menggandeng sejumlah distributor dan agen dalam pelaksanaan pasar murah. Berbagai komoditas disediakan, seperti cabai, beras, telur, bawang merah, gula, minyak goreng, ikan segar, hingga gas elpiji 3 kg. Semua komoditas tersebut telah mendapat subsidi dari pemerintah, sehingga harga jualnya di bawah pasaran lokal.
”Kalau melihat data statistik, elpiji merupakan salah satu komoditas penyumbang inflasi sebesar 0,51 persen. Makanya, dengan partisipasi agen pada kegiatan pasar murah ini diharapkan berkesinambungan, sampai harga di pasaran seimbang sesuai harapan pemerintah,” kata Fajrurrahman.
Jumlah barang yang disediakan pada pasar murah kali ini, antara lain dari Pemprov Kalteng ada 2.000 paket bahan pokok terdiri dari beras 5 kg, minyak goreng 1 liter, dan gula 1 kg. Per paket dibanderol dengan harga Rp 50 ribu dari harga normal Rp 150 ribu.