SAMPIT, RadarSampit.com – Perang terhadap aksi balap liar di Kota Sampit terus digencarkan jajaran Polres Kotawaringin Timur dengan menindak tegas pengendara yang menggunakan knalpot brong. Motor bersuara bising itu dinilai berpotensi melakukan balap liar yang meresahkan, sehingga harus disikat habis.
Sejak Rabu (8/6), Polres Kotim mengamankan puluhan kendaraan berknalpot tak standar. Kendaraan itu digiring ke Mapolres Kotim untuk ditilang. Sebagian besar motor yang terjaring tersebut telah dimodifikasi, sehingga berpotensi melakukan aksi balap liar.
”Kami kembali mengamankan belasan kendaraan knalpot brong,” kata Kasat Samapta Polres Kotim AKP Agung Budi Susanto, Kamis (9/6).
Dia menjelaskan, penindakan terhadap sepeda motor berknalpot brong sebagai tindak lanjut atas perintah Kapolres Kotim AKBP Sarpani dalam rangka menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat, khususnya di wilayah hukum Polres Kotim.
Menurutnya, pengguna knalpot brong mengganggu dan meresahkan masyarakat banyak. Apalagi, motor knalpot brong sering ditemukan saat melalukan aksi balap liar, sehingga pihaknya terus menggencarkan penertiban kendaraan bersuara bising itu.
Pantauan Radar Sampit, jumlah kendaraan yang ditilang pihak Kepolisian nyaris mencapai seratus. Bahkan, sepeda motor yang terjaring memadati halaman Mapolres Kotim.
”Untuk sanksinya sudah jelas. Pemilik motor akan dihadapkan sampai ke sidang peradilan. Jadi, tidak ada toleransi terhadap pengguna knalpot brong. Untuk itu, masyarakat diminta mengganti knalpotnya menjadi standar sebelum petugas bertindak,” ujarnya.
Ical, warga Jalan HM Arsyad Sampit mendukung penuh langkah kepolisian. Menurutnya, razia yang gencar bisa efektif meredam aksi balap liar yang diduga pelakunya sebagia para remaja yang masih duduk di bangku sekolah. Di sisi lain, sejumlah aksi balap liar yang terjadi, didominasi kendaraan bersuara bising.
”Tindakan polisi itu sudah tepat menyikat habis potensi balap liar. Kami harapkan polisi tak kendor dalam beraksi. Pasalnya, jika melemah, balap liar yang meresahkan dan merugikan masyarakat luas itu akan kambuh lagi,” katanya. (sir/ign)