Ternyata Ini Salah Satu Penyebab Banjir di Kota Sampit

sampit kebanjiran
KEBANJIRAN: Rumah warga di Kecamatan Baamang yang tergenang banjir, Selasa (16/4/2024). (YUNI/RADAR SAMPIT)

Radarsampit.com – Pembangunan perumahan yang tak terkendali tanpa memperhatikan aspek lingkungan, disinyalir menjadi salah satu biang banjir yang semakin parah tahun ini.

Wilayah resapan air kian minim, sehingga air membanjiri permukiman warga, termasuk kawasan yang tadinya bebas dari banjir.

Bacaan Lainnya

”Saya kira fenomena banjir belakangan ini imbas dari kerusakan alam yang begitu berat. Kalau di wilayah hulu akibat hutan sudah tidak ada, sedangkan di kota karena makin luasnya permukiman yang dibangun pihak ketiga, tapi tidak memerhatikan aspek pembuangan airnya sampai ke sungai induk,” ujar Muhammad Abadi, anggota DPRD Kotim, Rabu (1/5/2024).

Selain itu, lanjutnya, pengerukan tanah besar-besaran belakangan ini semakin membuat wilayah resapan air berkurang. ”Minimnya daerah resapan ini menjadi induk permasalahannya. Sejatinya lahan kita yang gambut ini untuk menyimpan air dan itu banyak sudah beralih fungsi,” katanya.

Baca Juga :  Dharmayukti Karini Salurkan Beasiswa

Sementara itu, Ketua DPRD Kotim Rinie Anderson meninjau sejumlah lokasi yang terendam banjir. Menurutnya, air sulit turun di sejumlah wilayah lantaran sore hari air pasang naik cukup tinggi. Akibatnya, air tidak bisa dialirkan ke Sungai Mentaya.

”Kalau sore memang kondisi air sungai pasang. Bahkan, air dari sungai pembuangan itu kembali lagi masuk ke daerah yang permukaannya rendah,” ujar Rinie. (ang/ign)



Pos terkait