Ujung Kegaduhan Lowongan Kerja Bernuansa SARA di Bartim

JNE Akhiri Hubungan Kerja Sama dengan Mitra, Akui Kesalahan Pemasangan Lowongan

Iklan lowongan kerja yang dipasang CV Bangun Banua Lestari (BBL)
KONFERENSI PERS: Konferensi pers terkait polemik lowongan kerja bernuansa SARA yang dipimpin Kapolres Bartim AKBP Afandi Eka Putra, Rabu (8/12). (EKO APRIANTO/RADAR SAMPIT)

TAMIANG LAYANG – Iklan lowongan kerja yang dipasang CV Bangun Banua Lestari (BBL), mitra kerja PT Tiki Jalur Nugraha Ekakurir (JNE) di Tamiang Layang, Kabupaten Barito Timur, menghebohkan jagat maya karena dinilai diskriminasi pada agama tertentu. Polemik itu berujung pada pernyataan maaf pihak perusahaan dan berakhirnya hubungan kerja sama.

Kegaduhan di ruang maya tersebut bermula ketika CV BBL mengunggah iklan lowongan kerja yang salah satu syaratnya hanya untuk agama tertentu. Warga Tamiang Layang langsung mengajukan protes keras ketika membaca syarat tersebut, karena dinilai telah melakukan diskriminasi.

Bacaan Lainnya
Pasang Iklan

Protes tersebut disampaikan melalui media sosial. PT JNE selaku mitra kerja CV BBL pun tak luput dari serangan netizen yang menilai perusahaan tersebut telah melakukan tindakan rasis. CV BBL sebelumnya sempat memberikan klarifikasi bahwa syarat agama tertentu tersebut merupakan kriteria yang dicari.

Baca Juga :  Trans-Kalimantan Nyaris Putus

Perusahaan tersebut juga menyerahkan penilaian sepenuhnya pada masyarakat dan menganggap pemasangan iklan dengan syarat untuk agama tertentu itu tak merugikan orang lain. Klarifikasi awal tersebut langsung menuai amarah netizen. Perusahaan tersebut langsung dikecam dengan tuduhan rasis.

Kecaman netizen membuat Direktur CV BBL Bekti Nur Tjahyo turun tangan dan menyampaikan permintaan maaf, khususnya pada warga Bartim. Klarifikasi yang disampaikan sebelumnya tersebut dinilai sebagai kesalahan penyampaian oleh penanggung jawab di Tamiang Layang yang juga putrinya, Alifia Shafira.

Bekti juga menegaskan, pihaknya sebenarnya menjunjung tinggi toleransi antarumat beragama saat membuka lowongan kerja. Pihaknya selalu berusaha menjaga persatuan dan kesatuan serta berpegang teguh pada Pancasila.

Sementara itu, Branch Manager JNE Banjarmasin Devi  Hariyanto mengatakan, setelah polemik kesalahpahaman CV BBL mengunggah poster pengumuman lowongan kerja yang diduga mengandung sara tersebut, pihaknya langsung melakukan pemutusan hubungan kerja. Hal tersebut dinilai telah melanggar SOP dan nilai perusahaan yang menghargai keberagaman dan perbedaan.



Pos terkait