PANGKALAN BUN, radarsampit.com – Debit air Sungai Lamandau dan Sungai Arut yang melintasi Kecamatan Kotawaringin Lama dan Kecamatan Arut Selatan, serta Kecamatan Arut Utara terus mengalami peningkatan.
Luapan air kedua sungai besar itu telah menyasar permukiman-permukiman warga di bantaran Sungai Lamandau maupun Sungai Arut. Air di permukiman warga Kotawaringin Lama sudah menggenang beberapa centimeter.
Sementara di bantaran Sungai Arut air yang menggenangi di bawah rumah warga mencapai hingga 20 centimeter dengan radius luapan air sungai hingga ratusan meter.
Warga saat ini dibayangi banjir besar seperti tahun sebelumnya, hal ini mengkhawatirkan lantaran warga bakal merogoh dompet di tengah sulitnya perekonomian.
Ketua RT 01, Kelurahan Kotawaringin Hilir, Kecamatan Kotawaringin Lama, Rusli Effendi mengatakan, dalam beberapa hari terakhir air Sungai Lamandau terus mengalami peningkatan.
“Untuk malam tadi ketinggian air meningkat hingga kurang lebih 10 centimeter. Kalau di hulu terus hujan, air tentu naik terus,” keluhnya.
Saat ini saja, satu-satunya akses jalan keluar dan masuk permukiman sudah terendam air. Warga terpaksa harus berjalan kaki menuju tempat parkiran kendaraan mereka.
Warga Kelurahan Raja Seberang, Sumiadin, menjelaskan bila genangan air luapan Sungai Arut dalam kondisi tenang dan tidak ada pergerakan arus, bisa dipastikan bahwa air akan terus naik. Hal itu ditandai garis bekas air yang ada di tiang-tiang rumah warga terus meninggi. “Semoga cuaca cerah terus dan tidak hujan, kalau di Sungai Arut yang hilir ini hanya limpahan dari Aruta,” terangnya.
Kabid Logistik dan Kedaruratan BPBD Kobar Martogi Sialagan mengatakan, saat ini sedang berkoordinasi dengan Pemerintah Kecamatan Kotawaringin Lama. Sejumlah personel akan dikerahkan untuk groundchek guna mengambil langkah-langkah antisipasi. “Kita akan check dulu, dan akan koordinasi dengan pemerintah kecamatan setempat,” pungkasnya. (tyo/yit)