Akses Warga Bantaran Sungai Arut Terancam Putus

Jalur Titian Kayu Bolong - bolong

Akses Warga Bantaran Sungai Arut Terancam Putus
JEMBATAN RUSAK: Kondisi salah satu titik jalan jembatan perbatasan RT 02 dan RT 03, Kelurahan Raja Seberang, Kecamatan Arsel, Kabupaten Kobar, Senin (28/3) (SULISTYO/RADAR PANGKALAN BUN)

PANGKALAN BUN – Jembatan titian dengan material kayu ulin di perbatasan RT 02 dan RT 03 Kelurahan Raja Seberang, Kecamatan Arut Selatan, Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar) semakin memprihatinkan.

Belasan titik kerusakan mendera jembatan berusia lebih dari satu dasawarsa dengan panjang lebih dari 1 kilometer tersebut. Lubang-lubang yang menganga membahayakan pengguna jalur tersebut.

Tinggi jembatan yang mencapai hampir dua meter dengan lebar dua meter tersebut, sangat berbahaya dan kondisi tersebut nyaris melumpuhkan transportasi masyarakat.

Sejatinya ada beberapa jalur lain, namun jembatan titian tersebut merupakan akses utama menuju pusat permukiman masyarakat di bantaran Sungai Arut itu. Anehnya meski berkali-kali menjadi pembahasan dalam reses DPRD jembatan tersebut tak kunjung diperbaiki.

Beberapa waktu lalu, Lurah Raja Seberang Guntur Setiawan mengatakan perbaikan bentuk tambal sulam papan yang hancur akan dilakukan dengan anggaran kelurahan, namun bila menunggu terlalu lama maka jalan tersebut akan semakin hancur.

Hal itu dibuktikan dengan titik-titik baru kerusakan yang sudah mulai muncul di sepanjang jalan itu, dan bila tidak cepat ditangani maka kerusakan akan semakin parah, sementara warga tidak ada pilihan meski rusak tetap dilewati setiap harinya.

Baca Juga :  Piton Teror Peternakan Ayam Petelur di Purbasari

Warga berharap, agar pemerintah daerah sedikit menyisihkan anggaran untuk perbaikan total dengan konstruksi yang lebih permanen, mengingat jumlah kendaraan yang melintas setiap harinya terbilang padat.

Saat dikonfirmasi, Sekretaris Lurah Raja Seberang, Ramlan mengatakan dengan keterbatasan anggaran yang dimiliki, sementara waktu rencananya akan kembali dilakukan tambal sulam dengan papan ulin yang masih tersedia.

“Sembari menunggu rencana penimbunan di jembatan tersebut, sementara kita lakukan tambal sulam dulu dengan papan ulin yang masih tersisa,” ujarnya singkat. (tyo/sla)

 

 

 



Pos terkait