SAMPIT, radarsampit.com – Kebakaran hutan dan lahan di wilayah Kecamatan Cempaga, Kabupaten Kotawaringin Timur kian meluas. Api mengamuk di lahan masyarakat yang tak jauh dari areal perusahaan perkebunan di wilayah itu. Pengendalian sulit dilakukan lantaran sumber air mulai kering.
”Mulai kebakaran sejak Minggu (4/8/2024) lalu sampai hari ini. Tadi malam juga masih saja terjadi,” kata Aswan, warga yang ikut memadamkan api, Senin (5/8/2024).
Dia menuturkan, kebakaran tak hanya melumat semak belukar, tetapi juga kebun karet dan sawit warga yang sudah menghasilkan.
”Karena memang kondisinya kering sekali dan mudah terbakar. Ini juga hanya mengharapkan tenaga masyarakat dengan peralatan seadanya,” ujar Aswan.
Sementara itu, Febri, warga setempat mengatakan, pihaknya turun memadamkan api seharian penuh. Api sulit dikendalikan karena memang membakar lahan gambut. Selain di permukaan, bagian dalam gambut juga membara.
”Kebetulan ini juga lahannya kena gambut. Jadi, di atas kelihatan sudah mati, tapi di dalam tanah masih saja terjadi,” katanya.
Febri menuturkan, upaya pemadaman dilakukan maksimal. Pihaknya sampai tidak pulang ke rumah. Tak ada bantuan pemadam dari pihak terkait saat pihaknya bertempur mengendalikan api.
”Cuma masalahnya ini memadamkan manual saja. Alat tidak ada. Paling tidak perlu alkon untuk mengalirkan air. Kami berharap ini bisa dibantu untuk memadamkan, termasuk dari perusahaan,” katanya.
Dia tak bisa memastikan luasan lahan yang terbakar. Namun, jumlahnya cukup banyak karena mulai dari belakang kampung Desa Luwuk Bunter, Sungai Paring, hingga Cempaka Mulia Barat. (ang/ign)