Atasi Blankspot Jaringan Telekomunikasi

blankspot
ATASI BLANKSPOT: Kepala Dinas Komunikasi Informatika, Persandian dan Statistik Kabupaten Kotawaringin Barat Rodi Iskandar saat meninjau kawasan blankspot di Kabupaten Kobar beberapa waktu lalu. Tahun ini direncanakan ada pembangunan empat Base Transceiver Station (BTS) guna mengatasi masalah telekomunikasi di daerah pedalaman. (ISTIMEWA/RADAR PANGKALAN BUN)

Empat Desa Dapat Pembangunan BTS

PANGKALAN BUN – Empat desa di Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar) akan segera mendapat pembangunan Base Transceiver Station (BTS). Desa itu antara lain Desa Sebuai dan Keraya di Kecamatan Kumai, Desa Rungun di Kecamatan Kotawaringin Lama, dan Desa Umpang di Kecamatan Arut Selatan.

Kepala Dinas Komunikasi Informatika, Persandian dan Statistik Kabupaten Kotawaringin Barat Rodi Iskandar mengatakan, dengan berkembangnya teknologi, jaringan seluler dan internet saat ini sudah menjadi kebutuhan pokok. Tak terkecuali bagi masyarakat yang tinggal desa yang ada di Kotawaringin Barat.

Untuk itu pihaknya sudah melakukan pemetaan wilayah mana saja yang masih dalam zona blank spot atau daerah yang masih belum tersentuh jaringan telekomunikasi. Dari hasil pemetaan yang sudah dilakukan terdapat 22 desa di Kobar yang masih terkendala akses jaringan telekomunikasi.

“Sudah kami usulkan ke pusat melalui Kemenkominfo dan beberapa operator khusus desa-desa yang blankspot di Kobar (22 desa),” ujarnya.

Dari jumlah itu, Lanjut Rodi, beberapa diantaranya telah dilakukan pemeriksaan oleh Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI) sebagai upaya untuk mengurangi blankspot di wilayah terdepan, terluar, dan tertinggal (3T).

Baca Juga :  RASA MANTAP!!! Coto Menggala Jadi Rebutan Di Festival Danau Sentani Papua

Ia menyebut bahwa ada 19 desa sudah terverifikasi untuk disetujui oleh BAKTI, sisanya akan diakomodir oleh operator yang sudah mendapat perintah dari Presiden guna pembangunan 3.534 desa non 3T di seluruh Indonesia.

Terkait dengan pembangunan BTS penyedia layanan telekomunikasi di empat desa tersebut akan dilaksanakan pada tahun 2021. “Sampai dengan saat ini ada 3 (tiga) operator yang sudah siap membangun 4 BTS di empat desa di Kobar. Operator lain masih kita tunggu, mudah-mudahan dalam waktu dekat ada informasi,” ungkapnya.

Rodi menegaskan bahwa BTS yang rencananya akan dibangun dan operasional Bulan Oktober 2021, pada tahun 2022 semua desa di Kobar yang blankspot dan belum 4G bisa merdeka sinyal. (tyo/sla)

 



Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *