PALANGKA RAYA – Muksin alias Entol (51) warga jalan Danau Rangas Gang Danau Burung terpaksa berhadapan dengan aparat kepolisian. Pria lebih setengah abad itu diamankan lantaran diduga melakukan pembakaran hutan dan lahan miliknya sendiri dengan cara disengaja. Aksi itu dilakukannya pada Sabtu (17/7) lalu.
Polisi menetapkannya sebagai tersangka setelah melakukan pemeriksaan mendalam. Dari Entol diamankan barang bukti berupa satu buah korek api gas dan abu serta arang sisa pembakaran. Dia dikenakan pasal 188 KUHp pidana. Ancaman lima tahun lantaran melakukan kesalahan menyebabkan kebakaran lahan.
Kasat Reskrim Polresta Palangka Raya Kompol Todoan Agung Gultom, membenarkan telah melakukan penetapan terhadap Muksin alias Entol sebagai tersangka.” Iya, benar kami tetapkan tersangka diduga melakukan pembakaran hutan dan lahan, meski miliknya sendiri dengan cara disengaja,” ujarnya, Kamis (22/7).
Gultom menyampaikan, barang bukti diamankan dalam perkara itu ditemukan di lokasi kejadian. Dan, saat ini terus dilakukan pemeriksaan intensif baik terhadap saksi-saksi yang mengetahui, guna menunjang berkas yang nantinya akan diserahkan ke pihak Jaksa Penuntut Umum di Kejaksaan Negeri Kota Palangka Raya, untuk disidangkan.
“Kami akan proses sesuai dengan prosedur dan segera melimpahkan perkara ini ke kejaksaan setempat,” ucapnya.
Gultom menekankan, bahwa terduga melakukan pembakaran lahan miliknya dengan maksud untuk membersihkan dari rumput-rumput sebelum digunakan untuk berkebun atau menanam singkong.
Sebelum melakukan pembakaran, terduga pada 13 Juli 2021 melakukan penyemprotan cairan pemati rumput roundup. Lalu, kering, pada 16 Juli 2021 sekira pukul 08.00 WIB, mengumpulkan rumput-rumput kering dan dibakar dengan menggunakan korek api dan memang ditunggu.
Namun, sebut Gultom, merasa padam disiram menggunakan air. Terduga pulang, tetapi keesokan harinya Sabtu 17 Juli 2021, tenyata terbakar lagi. Pada saat itu pemadaman dibantu oleh tim siaga kebakaran hutan dan lahan Polresta Palangka Raya dan anggota Direktorat Samapta Polda Kalteng. Sampai akhirnya benar-benar padam.