Berhari-hari Tak Makan, Korban Kecelakaan Dirujuk ke Palangka Raya

kecelakaan
AKHIRNYA DIRUJUK: Wakil Bupati Kotim Irawati bersama korban kecelakaan yang akan dirujuk ke RSUD dr Doris Sylvanus Palangka Raya, Jumat (5/4/2024). (YUNI/RADAR SAMPIT)

SAMPIT, radarsampit.com – Korban kecelakaan yang sebelumnya sempat dirawat di RSUD dr Murjani Sampit, MF (14), warga Kecamatan Kotabesi, akhirnya dirujuk ke RSUD dr Doris Sylvanus Palangka Raya. Remaja yang celaka saat mengendarai sepeda motor itu mendapatkan penanganan lebih lanjut, Jumat (5/4/2024).

Korban menuju Palangka Raya sekitar pukul 11.00 WIB, Jumat (5/4/2024), dipantau langsung Wakil Bupati Kotim Halikinnor bersama Dinas Sosial Kotim yang turut mendampingi korban hingga memasuki mobil ambulans.

Bacaan Lainnya
Gowes

”Alhamdulillah, korban sudah dirujuk ke RSUD dr Doris Sylvanus Palangka Raya. Semoga bisa segera dioperasi, karena kasihan dari setelah kecelakaan sudah empat hari ini tidak bisa makan akibat tulang rahang kirinya yang patah,” ujar Irawati.

Usai menghadiri Musrenbang RPJPD di aula Bapperida Kotim, Irawati bergegas ke rumah sakit. Dia memastikan korban kecelakaan tersebut dirujuk ke rumah sakit di Palangka Raya sesuai yang dijadwalkan.

Irawati belum bisa memastikan kapan rencana tindakan operasi dilakukan. Sebab, melihat kondisi anak tersebut yang lemas karena tidak makan berhari-hari.

Baca Juga :  Masih Asyik Terlelap, Motor Wakil Digasak Pria Berjaket Hitam

”Rencana operasi sendiri tergantung kondisi anak. Saat ini anaknya lemas karena dari tanggal 31 sampai ini tidak makan, cuma minum susu. Makanya tadi saya bisikin harus makan, harus kuat, karena nanti semakin lama di rumah sakit menunggu sehat. Mungkin kalau kondisinya sudah kuat, baru dilakukan tindakan operasi,” katanya.

Irawati mengatakan, setelah kecelakaan pada 31 Maret lalu, sekitar pukul 08.00 WIB, korban sampai di RSUD dr Murjani Sampit. Namun, keesokan harinya pihak keluarga memutuskan agar korban dibawa pulang, karena kondisi ekonomi keluarga yang tidak memungkinkan untuk membiayai pengobatan di rumah sakit. Apalagi korban dianjurkan dirujuk ke rumah sakit di Banjarmasin.

”Habis kecelakaan sempat dibawa ke rumah sakit. Karena orang tidak mampu, mendengar mau dirujuk ke Banjarmasin, mereka bingung duit darimana. Akhirnya dibawa pulang. Lihat saja kakinya sudah kuning, kurang asupan makanan karena selama di rumah hanya minum susu. Kalau saja dari kemarin diinfus, tapi ini tidak, karena hanya dirawat di rumah selama tiga hari,” jelasnya.



Pos terkait