Bikin Gaduh Setelah Pesta Miras, Dua Pekerja Sawit Dibacok Tetangga Barak

tersangka pembacokan pulpis
PEMBACOKAN: Pelaku pembacokan ditangkap polisi. Samurai milik pelaku disita sebagai barang bukti. (ISTIMEWA/RADAR SAMPIT)

PULANG PISAU, radarsampit.com – Dua karyawan perkebunan kelapa sawit berinisial JN (29) dan AN (34) menjadi korban pembacokan oleh rekannya sendiri yakni S (31), lantaran membuat gaduh setelah pesta minuman keras (miras).

Peristiwa terjadi di rumah barak tempat mereka bekerja PT. Menteng Kencana Mas (MKM) Desa Badirih, Kecamatan Maliku, Kabupaten Pulang Pisau, Kalimantan Tengah.

Bacaan Lainnya
Gowes

Terduga pelaku sudah diamankan petugas di kantor polisi akibat kejadian itu dan kedua korban mengalami sejumlah luka robek.

Kapolres Pulang Pisau AKBP Mada Ramadita melalui Kasi Humas AKP Daspin menjelaskan peristiwa terjadi Senin (6/5/2024) malam sekira pukul 19.00 WIB.

Kronologis kejadian bermula ketika korban JN dan AN menenggak miras di depan barak mereka. Kemudian, usai pesta miras, kedua korban lalu masuk ke dalam barak.

Korban JN langsung ke kamar untuk tidur, sedangkan AN  mengobrol dengan MP dan SEL (saksi), sambil tertawa dan memukul-mukul lantai barak yang berbahan dasar dari kayu.

Baca Juga :  Bakar Sampah, Tumpukan Kayu Jualan Hangus

Sementara tetangga barak mereka yang merupakan terduga pelaku S saat itu sedang beristirahat bersama istrinya. Pelaku terbangun dan terganggu oleh suara gaduh  dari tetangga baraknya.

“Karena merasa terganggu, dengan nada nyaring, pelaku langsung meneriaki ‘ooooiiiiii’ dari dalam barak kepada AN, sambil mengambil pedang samurai yang berada di dinding kamarnya, kemudian pelaku  ke depan kamar barak dan menghunus  samurainya.

Tetapi istri  pelaku, berusaha menarik suaminya untuk masuk kembali ke dalam rumah dan mengunci pintu rumah barak,” jelas Daspin.

Tidak terima diteriaki oleh pelaku S, korban AN pun membalas dengan memukul dinding sekat kamar barak mereka yang terbuat dari bahan Kalsiboard hingga jebol.

Selanjutnya, korban AN juga mengambil sajam jenis parang, dan keluar mendatangi kamar barak pelaku, kemudian kembali memukul pintu barak pelaku hingga jebol.

Melihat hal itu, emosi pelaku pun semakin menjadi-jadi dan langsung keluar rumah sambil membawa  samurainya, hingga terjadi perkelahian.

Korban AN ternyata berusaha untuk lari, merasa tidak puas, pelaku  mengejar sambil membacokkan samurainya, sehingga mengenai bagian pinggang belakang AN, namun korban tetap berusaha lari hingga suasana gaduh.



Pos terkait