Bikin Panik, Karhutla Jelang Tengah Malam Ancam Permukiman Warga

Diduga Sengaja Sulut Bara

karhutla pangkalan bun
UPAYA PEMADAMAN: Tim gabungan berjibaku memadamkan api di Jalan Tjilik Riwut II, Gang Kenanga, Kelurahan Sidorejo, Kecamatan Arut Selatan, Kabupaten Kobar Kamis (31/8) sekitar pukul 23.00 WIB. (ISTIMEWA/RADAR PANGKALAN BUN)

PANGKALAN BUN, radarsampit.com – Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang terjadi menjelang tengah malam, mengancam permukiman masyarakat di Jalan Tjilik Riwut II, Gang Kenanga, Kelurahan Sidorejo, Kecamatan Arut Selatan, Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar) Kamis (31/8) pukul 23.00 WIB.

Lahan kosong di belakang permukiman yang tidak terawat tersebut diduga sengaja dibakar. Pasalnya, ada sisa pembersihan lahan.

Bacaan Lainnya

Peristiwa tersebut membuat warga yang sedang beristirahat dibuat panik. Sebab, jaraknya tidak jauh dari rumah warga. Mereka kemudian menghubungi personel BPBD Kobar untuk meminta bantuan.

Bukan hanya TRC BPBD, Balakar Huma Singgah Itah yang mendapat informasi melalui informasi radio telekomunikasi segera mempersiapkan diri dan meluncur ke lokasi kejadian dengan peralatan lengkap.

Api yang memerah di tengah malam itu membuat area yang gelap gulita langsung terang. Vegetasi berupa semak belukar di lahan tidak terawat tersebut habis terbakar. Tidak ingin kebakaran meluas, tim segera melakukan penanganan dengan melokalisir area.

Baca Juga :  PN Kasongan Belum Bisa Eksekusi Denda Perkebunan Bakar Lahan Sebesar Rp 342 Miliar

Kabid Logistik dan Kedaruratan BPBD Kobar Martogi Sialagan mengatakan, kebakaran area lahan kosong tidak terawat tersebut menghanguskan area seluas 0,5 hektare.

”Tim gabungan cepat bertindak, lokasi kebakaran yang tidak jauh dari permukiman itu sempat membuat warga panik,” ungkapnya.

Personel yang mengandalkan sumber air dari water suplai dan air dari parit sekitar membuat penanganan lebih mudah dan cepat. Agar api tidak kembali menyala, tim melakukan groundchek dan pendinginan secara menyeluruh di area yang terbakar.

Dia berharap kesadaran masyarakat tidak membuka lahan atau membersihkan lahan dengan di bakar, karena dampaknya sangat fatal dan merugikan banyak pihak. Apalagi dua hari terakhir cuaca begitu panas di Kotawaringin Barat setelah beberapa hari diguyur hujan.

”Kesadaran masyarakat sangat penting untuk tidak membakar lahan mereka, karena kalau sudah terjadi karhutla dampaknya sangat fatal. Untung kami cepat bertindak. Bila tidak, kebakaran akan meluas,” ujarnya. (tyo/ign)



Pos terkait