Bioflok di Bagendang Permai Berpolemik

Aini, Wakil Ketua BPD Bagendang Permai
Aini, Wakil Ketua BPD Bagendang Permai

SAMPIT, RadarSampit.com – Bantuan program perikanan di Desa Bagendang Permai Kecamatan Mentaya Hilir Utara menuai protes dari  warganya. Pasalnya warganya yang awalnya dilatih dan dididik untuk menjadi  pembudidaya ikan dengan bioflok merasa diabaikan.

“Kami kecewa karena kami yang diberangkatkan untuk belajar di Banjarmasin, justru kami yang diabaikan,”ujar salah satu warga Aini, yang juga Wakil Ketua Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Bagedang Permai, kepada Radar Sampit, kemarin.

Kekecewaan itu pun menurutnya pernah disampaikan dalam  musyawarah desa.” Itu keputusan sepihak saja dari kepala desa, kami terkejut tiba-tiba diumumkan saat musdes, baik itu penerimanya dan juga kelompoknya,”sebut Aini.

Lebih lanjut ia menjelaskan,  kelima orang yang sudah dilatih awalnya dijanjikan akan menjadi mentor dan percontohan untuk budidaya ikan sistem bioflok tersebut. ”Waktu itu katanya kami dilatih dan kemudian akan menjadi contoh  untuk pengembangan di desa ketika nantinya ada program. Tapi ketika ada program, justru kami tidak dapat,”ungkapnya.

Sejauh ini kata Aini,  mereka sudah mengantongi sertifikat untuk budidaya ikan sistem bioflok tersebut. Mereka berlima kini masih menunggu kebijakan pemerintah desa,   apakah memang meninggalkan mereka dengan memberikan program itu kepada pihak lain. Program itu sendiri rencananya dibagikan kepada 12 kelompok dengan nilai total Rp160 juta.

Baca Juga :  Sekolah Libur, Diciduk Polisi gara-gara Balap Liar

Terpisah, Kepala Desa Bagendang Permai Kuryadi menjelaskan,   rencana distribusi program budidaya ikan bioflok ini masih belum terlaksana. Pihaknya masih mencari solusi terkait adanya protes dari warganya itu sendiri.

Dirinya pun membantah bahwa keputusannya  tersebut tanpa ada koordinasi dan rapat dengan BPD Bagendang Permai.

“Tapi saya akan coba komunikasikan lagi cari jalan keluarnya. Apakah program ini dilanjutkan dengan catatan dibenahi dulu penerima-penerima program atau memang dibatalkan secara total. Nanti saya akan koordinasi dengan BPD,kKecamatan dan DPMPD Kotim,”terang Kuryadi.

Sejauh ini lanjutnya, program yang menyasar ke 12 pihak ini memang sudah ter-anggarkan. Namun tidak ada satupun anggarannya tersalurkan kepada kelompok budidaya bioflok tersebut.



Pos terkait