Cegah UKT Naik, Kemenag Tunda Pembentukan PTNBH

kemenag ri
Kemenag RI

TANGERANG SELATAN, radarsampit.com – Menag Yaqut Cholil Qoumas ikut menyoroti polemik uang kuliah tunggal (UKT) di kalangan masyarakat. Sampai akhirnya dia memutuskan menunda pembentukan perguruan tinggi negeri badan hukum (PTNBH) di kementeriannya.

Rencananya ada tiga perguruan tinggi keagamana Islam negeri (PTKIN) yang disiapkan menjadi PTNBH.

Bacaan Lainnya

Penundaan pengalihan status PTKIN dari badan layanan umum (BLU) menjadi PTNBH tersebut, disampaikan Yaqut di Silaturahmi Nasional dan Penganugrahan Ikaluin Award 2024 di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta di Tangerang Selatan, Banten, Minggu (26/5/2024).

Tiga PTKIN BLU yang sedianya didorong menjadi PTNBH adalah UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, UIN Sunan Kalijaga Jogjakarta, dan UIN Maulana Malik Ibrahim Malang.

Yaqut mengatakan terkait dengan polemik UKT, biasanya ada kenaikan ketika kampus tidak bisa menghidupi atau mencukupi kebutuhan operasionalnya. Menaikkan UKT menjadi jalan pintas bagi kampus, untuk mendapatkan pundi-pundi pemasukan yang sah.

Dia mengatakan UKT seperti menjadi korban untuk menutup biaya operasional kampus. Apalagi di kampus yang berstatus PTNBH.

Baca Juga :  Cuti Bersama Lebaran Mulai 19-25 April

’’Saya pernah menugaskan ke Rektor (UIN Jakarta), supaya jadi UIN Jakarta jadi PTNBH. Tapi melihat situasi keuangan, saya tunda proses PTNBH,’’ katanya. Penundaan ini menunggu sampai seluruh instrumen pemenuhan operasional kampus sudah disiapkan.

Yaqut mengatakan salah satu aset UIN Jakarta yang berpotensi menghasilkan pemasukan adalah RS UIN Jakarta.

Tetapi sayangnya sampai saat ini RS UIN Jakarta masih tahap penyehatan. Setelah ada polemik pengelolaan antara Kemenag dengan Pemprov DKI Jakarta.

Selain itu Yaqut mengusulkan supaya UIN Jakarta membangun asrama mahasiswa dan hotel. Kedua fasilitas tersebut dapat menghasilkan pundi-pundi keuangan untuk kampus. Dia menjamin ketika UIN Jakarta memiliki hotel, Kemenag pusat akan membantu supaya kondisinya sehat terus.

’’Pak Rektor segera siapkan sebelum Oktober,’’ katanya di depan Rektor UIN Jakarta Asep Saepudin Jahar.

Seperti diketahui Oktober tahun ini adalah batas akhir pemerintahan saat ini. Yaqut berharap ketika rancangan program pembangunan itu sudah ditetapkan, bisa tinggal dilanjutkan tahun berikutnya.



Pos terkait