Diputus Cinta, Duda Dua Anak Ancam Sebar Foto Syur Palsu Mantan Pacar

ilustrasi penyebar foto bugil
Ilustrasi/Jawa Pos Radar Bromo

PALANGKA RAYA, radarsampit.com – Diancam foto syur palsu (hasil rekayasa) disebarkan sang mantan kekasih AN (27), gadis berinisial RI (20) melapor ke Tim Virtual Police, Bidang Humas Polda Kalimantan Tengah (Kalteng).

RI tak terima lantaran foto tersebut diedit seolah-olah dirinya tidak menggunakan busana. Ancaman itu dilontarkan AN lantaran hubungan cinta keduanya kandas alias putus.

Bacaan Lainnya
Pasang Iklan

Diketahui, AN berstatus duda anak dua  berasal dari Martapura, Kalimantan Selatan (Kalsel). Sedangkan RI merupakan gadis asal Kelurahan Ampah Kota, Kabupaten Barito Timur.

Setelah dilakukan pengarahan dan edukasi oleh Tim Virtual Police Polda Kalteng, AN meminta maaf dan berjanji menghapus file foto tersebut.

Kapolda Kalteng Irjen Pol Nanang Avianto melalui Kabid Humas AKBP Erlan Munaji membenarkan ancaman tersebut sesuai pengaduan korban kepada Tim Virtual Police.

”Benar pengaduan tersebut, jadi oleh Cak Sam, terlapor dimintai keterangan secara humanis, agar mendapatkan solusi terbaik untuk keduanya. Setelah diberikan pengertian dan pemahaman terkait mengancam dan merekayasa foto yang tidak benar, dapat dilakukan kurungan badan. Alhamdulillah terlapor mengerti dan tidak mengganggu korban lagi,” terang Erlan, Jumat (9/6).

Baca Juga :  Gelar Perayaan Natal tingkat DPD, Golkar Doakan Kalteng Aman Menjelang Pemilu

Kata Erlan, terlapor mengaku sakit hati karena korban memutuskan dia dan akan meninggalkan, beralih ke pria lain, sehingga melakukan pengancaman. ”Sakit hati hingga akhirnya jalinan cinta keduanya terputus,” katanya.

Lanjut Erlan, sebenarnya korban berpacaran dengan mantan kekasihnya yang merupakan duda anak dua asal Martapura. Kemudian, seiring berjalannya waktu, korban dijodohkan dan bertunangan dengan pria pilihan orang tuanya.

Karena telah dijodohkan, korban kemudian memilih untuk memutus hubungan dengan terlapor. Namun terlapor tidak menerima keputusan korban dan meminta penjelasan secara langsung dari korban.

Lalu, atas penjelasan panjang lebar itu, korban dan pelaku kemudian bersepakat untuk bertemu di salah satu hotel di Kalsel. Di hotel tersebut, korban dan pelaku berdebat terkait masalah mereka.



Pos terkait