Ditunggu Tidak Pulang, Ternyata Meninggal Tenggelam

Tenggelam
EVAKUASI : Warga saat mengevakuasi jenazah W saat ditemukan tak bernyawa karena tenggelam di sungai pengaringan, Jumat (27/8). IST/RADAR PALANGKA

PALANGKA RAYA – Malang menimpa wanita berinisial W (57). Dia ditemukan tak bernyawa di sungai pengaringan Jalan Bangkirai, Kelurahan Kereng Bangkirai, Palangka Raya, Jumat (27/8).

Diduga W terjatuh  dan tenggelam di sungai. Dari hasil identifikasi awal, pada jenazah korban ditemukan luka memar pada bagian pipi kiri dan kondisi tubuh telah kaku, diduga akibat terjatuh dari atas pengaringan di belakang rumahnya dengan ketinggian sekitar 2,5 meter.

Kapolsek Sebangau IPDA Anastasia Helena mengatakan, jenazah W ditemukan oleh anak-anak yang sedang bermain.

Berdasarkan keterangan anak almarhumah, di rumah hanya tinggal bersama satu kerabat. Sebelum ditemukan tak bernyawa, W sempat pamit, tapi tak diketahui kemana arah perginya pada siang hari.

Hingga sore hari, W belum pulang dan membuat kerabat khawatir. Sampai akhirnya mereka sepakat melakukan pencarian di sekitar kediaman W.

Mereka terus mencari di belakang rumah. Hal itu karena kebiasan almarhumah bersih-bersih di pinggir sungai pengaringan dan mencari daun pisang.

Sampai  sore hari belum ditemukan. Tak lama setelah itu, kerabat korban mendapatkan informasi, bahwa W ditemukan dalam keadaan tidak bernyawa di sungai pengaringan, jenazah W akhirnya dievakuasi.

Baca Juga :  Pemuda Jadi Penentu Masa Depan Bangsa

“Sempat dicari kemana-mana tapi tak ditemukan. Saat anak-anak bermain melihat ada baju mengapung di permukaan air. Setelah dicek, ternyata itu jenazah almarhumah yang kabarkan hilang. Jenazah dievakuasi dan dibawa ke rumah duka,” ujar Anastasia.

Pama Polri ini menyampaikan, beberapa saksi telah dimintai keterangan. Kerabat almarhumah sudah mengikhlaskan kejadian ini.

”Almarhumah dimakamkan di TPU (tempat pemakaman umum) Bangkirai dan keluarga sudah merelakan kejadian tersebut,” terangnya.

Kapolsek menambahkan, lokasi TKP (tempat kejadian perkara) Sungai Pengaringan berada di belakang rumah almarhumah, jaraknya dari tembok rumah dengan tebing (tanggul) sungai pengaringan sekitar dua meter, diduga penyebab meninggal karena terpeleset jatuh lalu tenggelam.

Kapolsek menegaskan, memar di bagian pipi korban diduga karena ada benturan saat korban jatuh dari tebing sungai pengaringan, yang mana sebagian dari permukaan sungai tersebut ada batu-batuan.



Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *