Duh!!! Stok Vaksin di Kotim Menipis

vaksin Covid-19
ANTUSIASME TINGGI: Warga saat menerima suntikan vaksin Covid-19 di Puskesmas Baamang I, Rabu (7/7). Hingga kini, antusiasme masyarakat untuk mendapatkan vaksin sangat tinggi. (YUNI/RADAR SAMPIT)

SAMPIT – Ketersediaan vaksin Covid-19 di Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) mulai menipis. Sejumlah fasilitas layanan kesehatan di puskesmas bahkan tak kebagian vaksin jatah vaksin.

”Stok vaksin kosong. Hanya beberapa puskesmas dalam kota saja yang melaksanakan vaksinasi Covid-19,” kata Umar Kaderi, Plt Kepala Dinas Kesehatan Kotim.

Bacaan Lainnya
Pasang Iklan

Berdasarkan data Dinkes Kotim, dari 21 puskesmas di Kotim yang melayani vaksinasi, hanya dua Puskesmas Baamang II dan Ketapang II, serta Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas III Sampit yang masih melaksanakan vaksinasi.

Fasilitas kesehatan masih memprioritaskan vaksinasi kategori layanan publik dan warga lanjut usia. Di Puskesmas Baamang II untuk vaksin dosis 1 ada 47 orang dan dosis II sebanyak 181 orang; Puskesmas Ketapang II jumlah vaksin dosis tahap 1 sebanyak 29 orang dan dosis tahap II sebanyak 33 orang.

”Ada tambahan KKP melayani kategori masyarakat layanan publik, vaksinasi dosis I sebanyak 107 dan dosis II ada 7 orang,” katanya.

Baca Juga :  Begini Penjelasan Belum Cairnya Bantuan untuk Parpol di Kotim

Umar menuturkan, secara keseluruhan, alokasi vaksin untuk Kotim terdapat sebanyak 68.540, yang terdiri atas 66.820 dosis vaksin Sinovac dan 1.120 Astra Zeniza. ”Jumlah vaksin yang sudah terpakai sebanyak 68.040. Sisanya ada 500 dosis,” ujarnya.

Sementara itu, progres capaian vaksinasi untuk kategori tenaga kesehatan sudah hampir 100 persen. Dosis 1 nakes yang sudah divaksin sebanyak 96,59 persen dan dosis II sebanyak 89,77 persen. Kategori layanan publik yang meliputi pegawai kantor, pedagang, termasuk tenaga pendidik, untuk dosis 1 mencapai 107,53 persen dan dosis II sebanyak 42 persen.

”Kategori lansia yang masih perlu dioptimalkan lagi. Progres yang sudah tervaksinasi dosis 1 mencapai 25,75 persen dan dosis II ada 8,47 persen,” katanya.

Umar menambahkan, masyarakat kategori lansia masuk dalam prioritas vaksinasi, sehingga diharapkan dapat datang ke puskesmas terdekat.

”Warga yang tergolong lansia itu usianya sudah di atas 50 tahun. Ini yang paling diprioritaskan, karena sangat rentan berisiko tertular dan proses penyembuhannya juga lambat. Jadi, selagi vaksin masih tersedia, warga Kotim yang lansia pasti diprioritaskan,” tandasnya. (hgn/ign)



Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *