Empat Hari Tak Terlihat, Warga Bumi Harjo Ditemukan Jadi Mayat  

Diduga Meninggal Karena Sakit

mayat bumi harjo
MENINGGAL: Tim Inafis Polres Kobar mengevakuasi mayat Mujiono di Desa Bumi Harjo, Kecamatan Kumai, Senin (3/6/2024).

PANGKALAN BUN, radarsampit.com – Beberapa hari tidak terlihat, ternyata Mujiono telah tiada. Warga RT 19, Desa Bumi Harjo, Gang Mangga, Kecamatan Kumai, Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar), itu ditemukan di dalam kamarnya dalam kondisi meninggal dunia, Senin (3/6/2024) pukul 14.00 WIB.

Korban ditemukan sudah dalam kondisi membusuk. Pria 49 tahun itu tinggal seorang diri karena sudah berpisah dengan istrinya.

Bacaan Lainnya
Gowes

Informasi yang dihimpun Radar Sampit, Mujiono sempat mengikuti kegiatan yasinan di rumah warga beberapa hari sebelumnya. Saat itu korban dalam keadaan baik, namun sudah mengeluh sakit.

Korban juga sempat berobat ke Puskesmas Bumi Harjo pada tanggal 27 Mei 2024 diantar oleh adik kandungnya. Saat diperiksa korban menderita tekanan darah tinggi,  dada sakit, dan mengalami pembengkakan pada kaki. Sejak itu korban tidak terlihat lagi oleh warga sekitar.

Ditemukannya korban berawal dari kecurigaan Budi yang mencium bau busuk dari dalam rumah korban. Kemudian dia melaporkan kepada Mbah Tubi (75), orang tua Mujiono, yang tinggal di RT 18.

Baca Juga :  Tekan Angka Pengangguran dan Kriminalitas

Mendapat laporan tersebut Mbah Tubi mendatangi rumah anaknya, dan masuk ke dalam rumah. Dia  mendapati putranya sudah tidak bernyawa dalam kondisi membengkak dan mengeluarkan bau yang tidak sedap.

Di samping tubuh korban ditemukan sisa obat-obatan dari Puskesmas Bumi Harjo, handphone dan dompet serta barang lainnya.

Mayat tersebut kemudian dievakuasi oleh tim gabungan yang melibatkan Basarnas Wilker Pangkalan Bun, Damkar Kobar, PMI, tim Inafis Polres Kobar, perangkat desa serta warga setempat. Atas permintaan keluarga, jenazah korban tidak dilakukan visum et repertum dan pada malam harinya langsung dimakamkan di TPU SP 2 Desa Bumi Harjo.

Kepala Desa Bumi Harjo, Kecamatan Kumai, Sunardi mengatakan korban menderita stroke ringan sebelum ditemukan meninggal dunia, dan korban tinggal seorang diri setelah berpisah dengan istri, sementara anaknya tinggal di Pangkalan Bun.

“Sudah lama sakitnya, dan korban tinggal sendirian di rumah, sementara anaknya tinggal di Pangkalan Bun dan orang tuanya tinggal di RT sebelah,” terangnya.



Pos terkait