Evakuasi Orang Utan di Bandara Haji Asan Sampit

Diamankan Setelah Tiga Kali Ditembak Bius

orangutan
HEWAN DILINDUNGI : Satu individu Orang Utan ke sasar di Kawasan Bandara Haji AsanSampit ketika proses evakuasi oleh BKSDA dan Tim OFI, Jumat (26/4/2024) malam. (HENY/RADARSAMPIT)

Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Provinsi Kalimantan Tengah bersama Orangutan Foundation International (OFI), berhasil menyelamatkan satu individu Orang Utan jantan di Kawasan Bandara Haji Asan Sampit, baru-baru tadi.

HENY, Sampit | radarsampit.com

Bacaan Lainnya

Hari berubah petang tak menyurutkan langkah petugas BKSDA melakukan evakuasi Orang Utan yang ditemukan warga berkeliaran di kawasan Bandara Haji Sampit sekitar pukul 11.00 WIB, Jumat (26/4/2024).

Temuan Orang Utan bertubuh besar itu bukan kali pertama dilihat warga. Pada Kamis (18/4/2024) dan Jumat (19/4/2024) lalu, petugas bandara dan warga setempat melihat kemunculan Orang Utan dekat Kantor Badan Metereologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Kotim yang berada satu kawasan Bandara Haji Asan Sampit.

“Di duga kuat orang utan yang diselamatkan hari ini adalah orang utan yang sama dengan minggu lalu,” kata Muriansyah, Kepala BKSDA Pos Jaga Sampit.

Tak jauh dari kawasan Bandara Haji Asan Sampit, terdapat kebun buah nenas dan jeruk yang kemungkinan menarik kedatangan Orang Utan untuk mencari makan.

Baca Juga :  Hengkang dari PKB, Rambat Mencaleg lewat Gerindra

“Kami tidak tahu darimana asal Orang Utan ini, disebelah barat bandara ini ada kebun jeruk,nenas, kemungkinan Orang Utan ini ingin mencari makan sampai kesasar ke dekat bandara,” ujarnya.

Proses evakuasi  primate endemik ini juga dibantu Yayasan OFI, Manggala Agni, Komunitas Reptil Sampit dan petugas keamanan Bandara Haji Asan Sampit.

Setelah menerima kabar kepastian keberadaan Orang Utan yang akan dievakuasi, empat petugas dan satu dokter hewan yang bertugas di Yayasan OFI berangkat dari Pangkalanbun menggunakan mobil pada Jumat (26/4/2024) siang.

Mereka membawa kandang, senapan bius serta kelengkapan lainnya, tiba di kawasan bandara dekat titik lokasi keberadaan Orang Utan sekitar pukul 17.40 WIB.

Begitu tiba, dua mobil tetap dinyalakan untuk mendapatkan penerangan lampu mobil yang menyorot ke kebun. Lokasinya berada persis dekat areal parkir bandara. Namun petugas perlu memasuki  kebun warga yang berjarak sekitar 30 meter.

Dokter hewan sigap mempersiapkan cairan bius kombinasi ketamin dan medetomidin dalam botol kaca berukuran kecil yang dipindah ke spuit atau alat suntik.



Pos terkait