Evakuasi Orang Utan di Bandara Haji Asan Sampit

Diamankan Setelah Tiga Kali Ditembak Bius

orangutan
HEWAN DILINDUNGI : Satu individu Orang Utan ke sasar di Kawasan Bandara Haji AsanSampit ketika proses evakuasi oleh BKSDA dan Tim OFI, Jumat (26/4/2024) malam. (HENY/RADARSAMPIT)

Dari hasil pemeriksaan, pada tubuh Orang Utan di tangan kanan jari telunjuk dan jari kelingking ditemukan patah, kemungkinan disebabkan akibat berkelahi sesama jantan.

Pada jempol kaki kiri dan kelingking kaki juga patah, namun tidak sampai terlepas. Kaki kanan di jari manis juga patah sehingga jarinya terlihat lebih pendek dibandingkan jari lainnya.

Bacaan Lainnya

Dianalisa dari mata kirinya juga ada bekas berkelahi kelopaknya bekas sobek yang sembuh secara alami yang mengakibatkan menutup sebelah matanya.

“Respons matanya selalu mengeluarkan cairan mata hampir katarak. Mau diselamatkan bisa dioperasi tapi Orang Utan seperti ini butuh waktu lama penyembuhan pascaoperasi. Kami tim medis hanya memberikan pemeriksaan kesehatan dan masukan apakah nanti dilepasliarkan di Lamandau atau dilakukan perawatan tergantung keputusan Kepala BKSDA,” kata dokter hewan Ketut Parasojo.

Baca Juga :  Hijaukan Saluran Ring Drain Sampit, Pemkab Kotim Tanam 100 Pohon Palem

Dokter hewan yang sudah bertugas sebagai tim medis di Yayasan OFI sejak tahun 2008 ini juga memeriksa giginya yang tinggal setengah yang kemungkinan terkikis karena pemakaian.”Kalau giginya tinggal separuh seperti ini kemungkinan selama hidupnya di alam liar, biasa memakan kulit pohon dan daun muda jarang buah alami,” katanya.

Ketut juga memeriksa gigi taringnya  yang masih utuh dan bagus.

“Dilihat dari taringnya yang masih bagus ini, kemungkinan usianya 30 tahun dan rambutnua juga belum beruban, artinya belum terlalu tua. Orang Utam bisa bertahan sampao usia60-70 tergantung habitat alami dan tergantung apakah dia ketemu predator atau tidak yang mengancam hidupnya,” paparnya.

Selama proses evakuasi penyelamatan, Orang Utan mendapatkan tiga kali tembakan bius. Pertama pukul 18.55 WIB, tembakan bius kedua pukul 20.23 dan tembakan bius ketiga pukul 20.58 WIB.

Efek bius dapat bertahan 10-15 menit apabila tubuh Orang Utan melakukan perlawanan, tetapi apabila tidak ada perlawanan efek bius bisa bertahan 1-2 jam.

“Tembakan bius pertama dan kedua dosisnya diberikan untuk bobot 80 kg dan bius ketiga untuk bobot 40 kg. Terakhir pukul 21.11 WIB diberikan suntikan penyadar untuk dosis bobot 140 kg,” katanya.



Pos terkait