Gencar Sosialisasikan Larangan Angkutan Berat Masuk Kota Sampit

sosialisasi angkutan
SOSIALISASI: Petugas melakukan sosialisasi kepada sopir kendaraan besar agar tak melintas jalan dalam Kota Sampit. (ISTIMEWA/RADAR SAMPIT)

SAMPIT, radarsampit.com – Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) tak bosan-bosannya terus melaksanakan sosialisasi, mengingatkan sopir angkutan berat agar tertib lalu lintas dan tidak lagi melintasi jalur dalam Kota Sampit.

Kepala Dinas Perhubungan Kotim Suparmadi mengatakan, sejak beberapa minggu lalu, pihaknya melakukan sosialisasi kepada sopir kendaraan berat.

Bacaan Lainnya

”Kami mengerahkan petugas untuk menjaga di sejumlah titik,” kata Suparmadi.

Penjagaan di sejumlah titik dilakukan petugas dari siang sampai malam, seperti di Jalan HM Arsyad kawasan Bundaran KB. Kawasan tersebut menjadi salah satu titik penjagaan. Sebab, di ruas tersebut  diduga masih sering dilintasi kendaraan berat, terutama saat malam hari.

”Penjagaan ketat di kawasan Bundaran KB dilakukan agar kendaraan berat melintas di jalan yang telah ditentukan, yaitu lingkar selatan atau Jalan Mohammad Hatta,” katanya.

Sosialisasi dilakukan dengan penyampaian surat edaran terkait tertib berlalu lintas kepada para pengguna kendaraan, khususnya sopir angkutan dan pengalihan rute lintasan kendaraan angkutan barang yang masih melintas di jalan dalam kota. Lalu lintas angkutan berat dalam kota dinilai mengganggu masyarakat pengguna jalan umum.

Baca Juga :  Perang Total Melawan Kemiskinan, Pemkab Kotim Gelontorkan Miliaran Rupiah

Selain itu, kendaraan berat yang masuk jalan kota dengan tonase yang besar menyebabkan jalan mudah rusak. Sebab, berat muatan kendaraan tidak sesuai dengan kemampuan tonase jalan.

”Hal ini kami sosialisasikan agar para sopir tidak masuk kota, khususnya kendaraan pengangkut kontainer, peti kemas, angkutan CPO, kernel TBS, pupuk, dan kendaraan angkutan ekspedisi dengan menggunakan kendaraan fuso, serta kendaraan pengangkut alat berat dan sebagainya,” ujarnya.

Selain sosialisasi terkait rute, pihaknya juga meminta sopir angkutan barang, seperti logistik maupun material seperti pasir dan tanah uruk, agar menutup baknya dengan terpal. Hal itu agar tidak mengganggu pengguna jalan lainnya, terutama roda dua.

”Jelang Lebaran akan kami perketat lagi. Agar pemudik atau masyarakat pengguna jalan lainnya merasa nyaman dan aman,” tegasnya. (yn/ign)



Pos terkait