Hujan di Kalteng masih Berlangsung Lama

Kalteng,BMKG
Kondisi salah satu selasar pedagang Pasar Kahayan Palangka Raya yang turut terendam banjir, dan mengganggu aktivitas jual beli.(istimewa)

PALANGKA RAYA – Curah hujan yang tinggi dalam beberapa minggu belakangan membuat sejumlah ruas jalan di wilayah Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) tergenang banjir. Diantaranya ruas jalan Penda Barania-Bukit Rawi, Kasongan-Kereng Pangi dan beberapa daerah di sejumlah kabupaten lainnya sudah mulai terdampak banjir.

Berdasarkan data Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Tjilik Riwut Palangka Raya, tingginya curah hujan tersebut karena memang saat ini seluruh wilayah Kalteng sudah berada pada posisi musim hujan, yang diperkirakan mencapai puncaknya pada bulan Desember mendatang.

“Kondisi sekarang memang sudah musim hujan, sehingga beberapa dalam beberapa minggu ke depan akan turun hujan yang merata di seluruh wilayah Kalteng dengan intensitas ringan hingga tinggi,” kata Prakirawan BKMG, Reni Anata, Minggu (14/11).

BMKG sendiri memprediksi musim hujan akan berlangsung hingga April tahun depan. Curah hujan diperkirakan akan lebih tinggi pada bulan depan, kemudian akan mengalami penurunan pada Februari 2022. Namun demikian, pada bulan Maret hingga April curah hujan dipredisi kembali mengalami peningkatan dan merata di seluruh wilayah Kalteng.

Baca Juga :  AMGM Dukung Iklim Investasi di Kalteng

“Desember tahun ini musim hujan memasuki puncaknya, yang kemudian perlahan akan turun (intensitas, Red) pada bulan Februari. Tapi setelah itu, curah hujan diperkirakan naik lagi pada bulan-bulan selanjutnya,” ucap Reni.

Berdasarkan perhitungan BMKG, menjelang akhir tahun hingga awal tahun merupakan fenomena dimana curah hujan akan mengalami peningkatan. Hal ini menjukan bahwa datangnya musim hujan di wilayah provinsi ini pada dasarnya dalam kondisi yang normal.

“Hanya saja ada beberapa faktor yang mungkin membuat curah hujan menjadi lebih tinggi, seperti fenomena alam, perubahan cuaca dan lain sebagainya,” ucapnya,.

Reni menambahkan, tingginya curah hujan saat ini karena memang dipengaruhi fenomena La Nina. Sekalipun secara perhitungan anomali cuaca tersebut tidak terlalu siginifikan, namun dampaknya cukup besar dalam meningkatkan curah hujan saat ini.



Pos terkait