Irawati Jalankan Manuver Dua Kaki untuk Pilkada Kotim

Gerilya Mendaftar sebagai Calon Bupati

irawati gerindra
KEMBALI MENDAFTAR: Bakal calon Pilkada Kotim Irawati saat mendaftar ke DPC Gerindra Kotim. (Istimewa)

SAMPIT, radarsampit.com – Resmi mendaftar di DPC PDIP Kotim belum jadi jaminan pasangan Halikinnor-Irawati (Harati) tak akan pecah kongsi. Apalagi Irawati belakangan ini gencar gerilya mendaftar di sejumlah partai dengan posisi sebagai calon bupati.

Ketua DPC Gerindra Kotim Juliansyah mengatakan, Irawati telah menyerahkan berkas pendaftaran ke partainya sebagai bakal calon bupati.

Bacaan Lainnya
Gowes

”Berkasnya sudah kami terima dan kami lanjutkan nanti hingga DPP. Cuma uniknya, yang bersangkutan memilih sebagai calon bupati. Sepertinya ini ada sinyal mau membuka poros sendiri,” kata Juliansyah, Senin (13/5/2024).

Menurut Juliansyah, berkas itu akan diteliti sesuai syarat dan ketentuan yang ditetapkan DPP Partai Gerindra sebagai syarat bakal calon. Setelah itu, akan disampaikan ke DPD Gerindra Kalteng untuk dilanjutkan di tingkat pusat.

Dia menegaskan, Gerindra memiliki target tinggi dalam pilkada kali ini, yakni menjadi pemenang untuk calon yang diusung.

”Calon yang akan diusung nantinya merupakan hasil seleksi ketat dan memiliki kemampuan di segala bidang untuk bertarung di kancah pilkada,” ujar Juliansyah yang juga Ketua Komisi II DPRD Kotim ini.

Baca Juga :  Wakil Rakyat Siap Dorong RDP soal Perampasan Lahan Warga Luwuk Bunter

Gerilya Irawati terjadi beberapa hari terakhir di sejumlah partai lainnya. Dia melamar sebagai calon bupati. Belum diketahui tujuan Irawati melakukan manuver dua kaki tersebut. Sampai kemarin, belum ada komentar resmi dari politikus yang juga menjabat Wakil Bupati Kotim itu.

Saat mendaftar bersama Halikinnor di DPC PDIP Kotim 9 Mei lalu, Irawati menyatakan kesiapan pasangan Harati untuk melanjutkan pemerintahan di Kotim jika kembali mendapatkan kepercayaan masyarakat. ”Kami tetap satu paket. Harati Jilid II. Kita lanjutkan,” katanya.

Adapun Halikinnor mengatakan, pihaknya tetap membuka ruang koalisi dengan partai politik lainnya. ”Saya sudah komunikasi dengan Golkar, PKB, dan PKS, tapi belum memutuskan untuk mendaftar. Saya diarahkan DPP untuk menjalin komunikasi,” ujar Halikinnor.

Menurut Halikinnor, PDIP tetap bisa mengusung calon sendiri tanpa harus berkoalisi, karena pada pemilu legislatif lalu meraih sepuluh kursi di DPRD Kotim. Lebih dua kursi dari syarat mengusung calon yang hanya delapan kursi.



Pos terkait