Jalan HM Arsyad Mulus, Angkutan Berat Harus Tahu Diri

Bisa Melintas dengan Muatan Tak Lebih Delapan Ton

pemeliharaan Jalan HM Arsyad dengan pengaspalan
MULUS: Sebagian titik Jalan HM Arsyad yang sebelumnya rusak parah, berlubang, bergelombang, dan berdebu, sekarang sudah mulus diaspal, Senin (22/11). (HENY/RADAR SAMPIT)

SAMPIT – Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang dan Kawasan Permukiman (PUPRKP) Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) baru saja menyelesaikan pekerjaan pemeliharaan Jalan HM Arsyad dengan pengaspalan. Jalan yang sudah diperbaiki dan diaspal itu diharapkan tak dilintasi kendaraan berbobot besar. Kalau masih dilewati dengan muatan angkutan lebih dari delapan ton, dapat dipastikan jalan kembali rusak.

”Jalan aspal kabupaten ini hanya kelas III. Waktu pemeliharannya bertahan 3-6 bulan asalkan tidak dilewati kendaraan angkutan berat. Silakan melintas, tetapi patuhi ketentuan aturan dari pemerintah. Kalau tidak, belum sampai 6 bulan, jalan bisa rusak lagi,” kata  Mentana Dhinar Tistama, Kepala Bidang Bina Marga Dinas PUPRKP Kotim.

Bacaan Lainnya

Pantauan Radar Sampit, pekerjaan pemeliharaan pengaspalan Jalan HM Arsyad  mulai dikerjakan Jumat (19/11) lalu. Senin (22/11), jalur kiri dari titik sekitar Kantor PUPRKP sampai menuju Bundaran KB sudah selesai diaspal, sedangkan jalur kanan arah menuju Jalan Ahmad Yani masih belum selesai dikerjakan.

”Jalan Teratai sepanjang 250 meter dan Jalan HM Arsyad sepanjang 1.400 meter sisi kiri sampai arah Bundaran KB sudah selesai. Tinggal jalur kanannya saja. Estimasi penyelesaian tiga hari lagi selesai. Sekarang masyarakat sudah bisa melewati jalan dengan aman,” katanya.

Baca Juga :  Jalan Berlubang Ancam Keselamatan Pengendara di Sampit

Sebelum proses pengaspalan, petugas teknis melakukan pekerjaan pemeliharaan penimbunan agregat kelas a yang dikerjakan Rabu (3/11) lalu di jalur kanan dan kiri Jalan HM Arsyad di titik lokasi yang terparah. Tepatnya mulai dari Kantor Dinas PUPRKP sampai menuju arah Bundaran KB.

”Sesuai estimasi sebelumnya, setelah penimbunan agregat kurang lebih dua minggu untuk memadatkan material agar menyatu dengan jalan. Setelah itu dilanjutkan dengan proses pengaspalan kurang lebih seminggu,” ujarnya.

Lebih lanjut Mentana mengatakan, selain pemeliharaan Jalan HM Arsyad, pemeliharaan jalan lain seperti Jalan Kembali juga masih dalam tahap pekerjaan. ”Ada tiga pekerjaan konstruksi yang menggunakan sumber dana alokasi khusus (DAK) reguler, di Jalan Kembali, nilai kontraknya Rp 9 miliar masih dikerjakan dan ada perpanjangan waktu karena pekerjaannya cukup sulit, setelah itu di Jalan Christopel Mihing nilai kontraknya Rp 6 miliar panjang 1.200 meter dengan lebar badan jalan 5,5 meter plus bahu jalan beton dan ada juga pekerjaan konstruksi jalan di Parenggean, nilainya Rp 7 miliar untuk penanganan 2.000 meter semua masih dalam proses pekerjaan,” katanya.



Pos terkait