Jalan Terendam Banjir, Desa Kondang dan Rungun Terisolasi

jalan kondang
TERENDAM BANJIR: Jalan poros Desa Kondang dan Desa Rungun yang terendam air setinggi 1,5 meter, Minggu (18/9). (ISTIMEWA/RADAR PANGKALAN BUN)

PANGKALAN BUN, RadarSampit.com – Jalan poros menuju Desa Rungun dan Kondang dari Kecamatan Kotawaringin Lama, Kabupaten Kotawaringin Barat putus akibat terendam banjir.

Kondisi tersebut membuat dua desa di kecamatan setempat terisolasi, aktivitas warga baik dari dan akan menuju Ibukota kecamatan Kotawaringin Lama sudah tidak bisa lagi ditempuh dengan kendaraan roda dua maupun roda empat.

Terlebih dengan intensitas hujan deras yang terus mengguyur Kabupaten Kotawaringin Barat membuat ketinggian air yang merendam jalan poros terus meninggi.

Salah seorang warga Desa Rungun, Fikri mengatakan saat ini seluruh aktifitas warga desa mereka dari yang sekolah, dan bekerja keluar dari desa sudah dilakukan dengan transportasi air.

“Jalan putus total dari kampung naik getek sekitar 1 kilometer sampai ke pangkalan getek,” terangnya, Minggu (18/9).

Disebutkannya untuk tarif naik getek perorang Rp15 ribu, kendaraan roda dua besar beserta orangnya Rp50 ribu dan kendaraan kecil beserta orangnya Rp40 ribu.

Sementara ini di Desa Rungun rumah yang terendam baru beberapa unit, namun untuk akses jalan sudah tidak bisa lagi dilewati kendaraan.

Baca Juga :  Tak Kuasa Menahan Haru, Bupati Kobar Menangis Saat Paripurna

Kasi Pemerintahan Desa Kondang, Kecamatan Kotawaringin Lama, Kabupaten Kotawaringin Barat Yuda, menjelaskan terputusnya akses jalan menuju Desa Kondang yang merupakan tetangga Desa Rungun terjadi sejak sepekan terakhir.

Menurutnya banjir di desa mereka akibat tingginy curah hujan, sehingga debit air Sungai Lamandau meningkat dan meluap ke permukiman dan jalan di bantaran sungai.

“Dari Desa Kondang menuju Desa Rungun ketinggian air banjir yang merendam jalan poros setinggi 1,5 meter, jadi aktivitas keluar desa dan ke ibukota kecamatan sudah menggunakan getek,” ungkapnya.

Dikatakannya bahwa jalan poros yang terendam merupakan akses satu-satunta bagi warga di dua desa tersebut, bahkan kalau dari Desa Kondang akan menuju ibukota kecamatan sampai ke pangkalan getek warga harus merogoh uang hingga ratusan ribu rupiah.

Senasib dengan warga Desa Rungun, di Kondang saat ini permukiman juga sudah terendam, bahkan untuk silaturahmi ke tetangga sudah harus menggunakan sampan.”Sejauh ini di Kondang sudah 10 rumah yang terendam banjir,” pungkasnya.



Pos terkait