Karhutla Ancam Taman Nasional Tanjung Puting

Pemkab Kobar Minta Bantuan Helikopter Water Bombing

pelepasliaran orang utan
SATWA IKONIK: Menteri LHK RI Siti Nurbaya menyaksikan orang utan bergelantungan di Taman Nasional Tanjung Puting, Sabtu (26/7) lalu. (ISTIMEWA/RADAR SAMPIT)

PANGKALAN BUN, radarsampit.com – Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Barat menyurati Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) untuk meminta bantuan helikopter water bombing dalam rangka percepatan penanganan kebakaran hutan dan lahan (karhutla).  Sebab, kebakaran lahan di Kabupaten Seruyan sudah meluas hingga  perbatasan Taman Nasional Tanjung Puting (TNTP).

Plh Sekda Kobar Juni Gultom mengatakan, saat ini kebakaran yang terjadi di wilayah Kabupaten Seruyan hampir mendekati TNTP, tepatnya di Desa Sungai Cabang, Kecamatan Kumai.  Sejak 30 Mei 2023 sampai 10 November 2023, status kebakaran hutan dan lahan di Kobar memasuki siaga darurat karhutla. Pemkab Kobar juga telah menggelar rapat koordinasi kesiapan menghadapi ancaman bahaya kebakaran hutan dan lahan, terutama yang masuk wilayah TNTP.

Bacaan Lainnya

“Untuk pemadaman kebakaran di wilayah TNTP perlu bantuan helikopter water bombing, mengingat saat ini pemadaman melalui manual sudah tidak mampu lagi, sehingga pemadaman harus melalui udara. Minimal dua helikopter water bombing bantuan yang kami minta ke BNPB, agar kebakaran di wilayah TNTP tidak makin meluas,” bebernya.

Baca Juga :  Banyak Serang Balita, Demam Berdarah Dengue jadi Momok di Kotawaringin Barat

Saat ini tim penanganan terus bekerja menghalau agar api tidak meluas, karena cuaca dan angin cukup kencang mengakibatkan api cepat merembet.

Sementara itu tim masih bekerja sehingga belum bisa mendata luasan yang terbakar di TNTP. Petugas fokus menangani api agar tidak menjalar kemana mana. “Data lahan yang terbakar di wilayah Kobar secara umum mencapai ratusan hektare. Angka tersebut masih di bawah karhutla tahun 2015,” jelasnya. (sam/yit)

 



Pos terkait