Kebanyakan menganggur dan rebahan di atas kasur selama pandemi, ternyata bikin efek negatif. Pikiran bisa ke mana-mana. Tak percaya? Ini buktinya!
Donwori, 29, bekerja sebagai servis handphone. Ia punya konter kecil-kecilan di WTC. Tapi, karena ada pandemic, konternya ia tutup. Kalau ada yang minta jasa perbaikan Hp, ia melayaninya di rumah.
Tapi, lama kelamaan makin sedikit orang yang butuh jasa servis Hp. Ya gara-gara pandemi yang tak ada ujungnya, tak ada Hp rusak. Atau kalau rusak, pemiliknya tak bisa memperbaiki karena gak punya uang.
Tak heran sejak setahun terakhir, Donwori pun lebih banyak di rumah. Kerjaannya hanya ngopi, lihat media sosial, rebahan dan tidur. Lama-lama rasa malas pun datang.
Bagi Donwori, dalam situasi seperti sekarang ini, bermalas-malasan sungguh mengasyikkan. Setiap hari asyik rebahan di kasur. Sampai bikin Karin gemas sekaligus cemas. “Hidup Cuma rebahan, nggak ada usahanya, bikin tensi tinggi,” tegas Karin.
Ia mengaku tak lelah mengingatkan suaminya untuk mencari pekerjaan. Tabungan yang terus terkuras, membuat Karin khawatir dengan kelanjutan rumah tangganya. “Saya sudah suruh cari kerjaan lain tapi dia nggak mau. Milih bertahan jadi tukang servis Hp,” lanjut perempuan dengan bulu mata lentik itu .
Karin pun mencoba membantu suaminya. Perempuan tersebut pun memilih menjadi kurir makanan. Itu dilakukan Karin demi bisa bertahan hidup di masa sulit seperti sekarang. Sudah dibantu istri, Donwori juga masih tidak tergerak membantu agar perekonomian rumah tangganya bisa pulih.
Donwori malah punya hobi baru yang nyeleneh. Pria tersebut sering mengambil uang mertuanya. Bukannya minta dengan baik-baik bila terdesak, Donwori malah mencuri. Hal itu ketahuan setelah ibunya Karin mengeluh kehilangan sejumlah uang setiap malam.
Karin pun cerita ke Donwori. Mendengar penuturan itu, Donwori malah tersinggung dan marah-marah. Ii merasa sudah dituduh oleh istrinya. “Saya Tanya, dia malah marah-marah. Ternyata dia sendiri yang ngambil uang ibu saya,” tuturnya.
