PANGKALAN BUN, radarsampit.com – Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar) meminta masyarakat untuk tidak membeda-bedakan satuan pendidikan berbasis agama dengan satuan pendidikan umum.
Menurutnya, lembaga pendidikan Islam bisa menjadi lembaga pendidikan yang disegani jika berhasil memadukan keilmuan Islam dan keilmuan umum lainnya. Menjelang tahun ajaran baru, semua satuan pendidikan baik berbasis agama maupun umum akan menerima pendaftaran siswa didik baru.
“Lembaga pendidikan Islam bisa menjadi lembaga pendidikan yang disegani jika berhasil memadukan keilmuan Islam dan keilmuan umum lainnya,” ujarnya, Senin (11/12).
Mulyono yakin bahwa lembaga pendidikan Islam bisa menciptakan lulusan yang tangguh. Sejatinya tidak ada perbedaan ilmu umum dan agama, atau timur dan barat.
“Harapan saya dengan berdirinya beberapa sekolah agama bisa semakin menggali hikmah dari Alquran. Outputnya mereka bisa jadi orang yang bertakwa kepada Allah,” imbuh Mulyono.
Lebih lanjut Mulyono mendorong pendidikan agama tidak dipandang sebelah mata. Ia mengaku sering berdiskusi dengan ulama. Sepertinya ada kekeliruan karena selalu ada pembagian ilmu agama dengan ilmu umum.
Diingatkannya, pendidikan Islam akan lebih maju jika mengimplementasikan konsep pendidikan Islam yang komprehensif tanpa ada dikotomi ilmu agama dan umum.
“Kalau mau digali ilmu dalam Alquran, apa pun bisa kita dapat. Namun yang kita gali dari Alquran baru dari segi hukum saja. Kalau kita dalami sebetulnya bisa kita dapat apa pun,” terangnya.
Dalam kesempatan sebagai jawaban atas besarnya minat dan permintaan para orang tua murid atas pendidikan berkualitas yang berbasis pada nilai-nilai agama Islam.
“Kualitas pendidikan yang lebih baik, berwawasan luas, serta mampu menghadapi tantangan global disertai landasan moral dan akhlak yang tinggi telah menjadi tuntutan utama saat ini,” pungkasnya. (tyo/yit)