Kemenkes Keluarkan Tiga Kombinasi Vaksin Booster

Kobar Masih Menunggu Petunjuk Lanjutan

Kemenkes Keluarkan Tiga Kombinasi Vaksin Booster
VAKSINASI: Upaya vaksinasi terus digencarkan oleh Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Barat. Pelaksanaan vaksinasi Covid-19 di Kecamatan Pangkalan Banteng beberapa hari lalu. (SLAMET HARMOKO/RADAR PANGKALAN BUN)

PANGKALAN BUN – Kabupaten Kotawaringin Barat masih menunggu petunjuk lanjutan untuk pelaksanaan vaksinasi dosis ketiga alias booster. Hal ini diungkapkan juru bicara vaksinasi Kobar Rody Iskandar, Rabu (12/1).

Ia menyebut bahwa dari beberapa kali rapat virtual terungkap sejumlah perubaha-perubahan terkait pentunjuk teknis pelaksanaan di lapangan. “Secara syarat, Kobar sudah bisa menjalankan vaksinasi booster itu. Tapi sementara ini masih menunggu pentunjukkanya karena ada perubahan regulasi mulai Perpres, Permenkes, dan Keputusan Menteri Kesehatan,” katanya.

Rody juga mengungkapkan bahwa kriteria penerima vaksin booster adalah mereka yang berusia >18 tahun ke atas dan sudah mendapat vaksinasi dosis lengkap minimal 6 bulan yang lalu. Namun untuk tahap awal para lansia dna kelompok rentan yang akan menjadi prioritas.

“Rantai pasokan vaksin tetap akan menggunakan seperti biasanya, karena Indonesia telah memiliki distribusi vaksin yang terstandarisasi. Pemerintah sudah memiliki vaksin yang cukup dari hasil kontrak tahun lalu maupun tambahan donasi vaksin dunia (Covax maupun bilateral),” terangnya.

Seperti diketahui bahwa selain vaksin sejenis, Kemenkes juga telah menentukan jenis vaksin kombinasi untuk vaksinasi booster ini adalah bila warga telah mendapat vaksin 1 dan 2 Sinovac maka bisa mendapatkan vaksin booster berupa 1/2 dosis vaksin Pfizer. Kemudian bila warga telah mendapat vaksin 1 dan 2 Sinovac maka bisa mendapat satu dosis vaksin booster Astrazenca. Selanjutnya bila warga telah mendapat vaksin 1 dan 2 Astrazeneca maka bisa mendapat 1/2 dosis vaksin Moderna

Baca Juga :  Sidang Praperadilan Kasus Pencurian Sawit Dimulai

Namun kombinasi itu dilaksanakan berdasarkan ketersediaan dan perkembangan hasil penelitian dan sesuai dengan BPOM, ITAGI, dan WHO. Karena dari beberapa penelitian dari luar negeri, vaksin booster dengan jenis kombinasi yang berbeda (Heterolog) menunjukan hasil antibodi yang sama atau lebih baik dari vaksin booster dengan jenis yang sama (Homolog)

“Penelitian dalam dan luar negeri menunjukan vaksin booster 1/2 dosis menghasilkan peningkatan level antibodi yang relatif sama/lebih baik dibanding dosis penuh dengan KIPI yang lebih ringan,” pungkasnya. (sla)



Pos terkait