SAMPIT, radarsampit.com – Anak jalanan di Kota Sampit kian menjamur. Mereka tersebar di sejumlah titik keramaian, mulai di jalanan sampai rumah makan. Warga berharap instansi terkait segera membereskan permasalahan sosial tersebut.
Pantauan Radar Sampit, selain aktif di lampu merah, para anak jalanan tersebut juga berkeliaran ke rumah makan dan kafe. Fenomena itu dinilai jadi ancaman serius untuk Kota Sampit apabila tak segera diselesaikan.
”Saya bingung dengan Kota Sampit ini. Makin hari jumlah anak-anak jalanan kok makin banyak? Apakah ini memang sengaja dibiarkan atau memang tidak diurus,” ujar Antonius, warga yang sedang berlibur di Kota Sampit, Kamis (29/12).
Dia mengaku makan di sebuah rumah makan. Sekitar 30 menit menikmati makanan, dia didatangi 2-3 kelompok anak-anak pengamen. Hal yang sama dia jumpai ketika di lampu merah.
”Kalau di kota-kota besar, anak-anak ini jangan sampai ada di jalan. Tidak lama muncul, sudah ’digaruk’ Satpol PP. Tapi di Sampit, saya prihatin melihatnya. Seperti dibiarkan saja mereka berkembang,” katanya.
Hal yang sama disampaikan Desi Purnama Sari, warga asal Palangka Raya. Dia mengaku terkejut ketika melintas di Bundaran Tidar. Tiba-tiba mobilnya diketok anak kecil. ”Saya kasihan melihatnya. Kok anak-anak di lampu merah begini bisa bebas? Padahal berbahaya,” ujarnya.
Anggota Komisi III DPRD Kotim yang membidangi urusan pendidikan mendesak dinas terkait aktif turun ke lapangan mengawasi keberadaan anak jalanan. ”Ini persoalan sosial yang cukup serius. Akibatnya akan tumbuh komunitas anak jalanan dan akan merekrut anak-anak lainnya. Hal seperti ini berbahaya,” tegasnya.
Gaol mengatakan, apa pun modusnya dan siapa pun di belakang anak jalanan itu harus diungkap. ”Kalaupun mereka ada bosnya, ya harus diungkap supaya tidak lagi mengeksploitasi anak-anak usia sekolah,” katanya. (ang/ign)